Jumat, 25 Juli 2025 9:56:12 WIB

Konflik Masa Lalu Dan Ledakan Ranjau Bawa Thailand Dan Kamboja Berperang
International

CNN

banner

Kendaraan lapis baja militer Thailand dikerahkan ke perbatasan Kamboja, pada Kamis (24/7). (BBC)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Serangkaian bentrokan antara militer Thailand dan Kamboja, termasuk serangan udara dan ledakan ranjau darat, menandai eskalasi terbaru dari konflik perbatasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Konflik terbaru ini menarik perhatian masyarakat internasional, setelah dua prajurit Thailand kehilangan kaki akibat ledakan ranjau dalam waktu kurang dari satu pekan.

Insiden itu mendorong Thailand meluncurkan serangan udara terhadap target militer Kamboja pada hari Kamis (24/07), yang dibalas dengan tembakan artileri dan roket dari pihak Kamboja.

Hubungan diplomatik memburuk dalam seketika, dan kekhawatiran akan pecahnya perang semakin menguat.

Sebelumnya ketegangan memuncak pada Mei lalu, setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat dengan pasukan Thailand, di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, lokasi pertemuan perbatasan antara Thailand, Kamboja, dan Laos. Kedua pihak saling menuduh, dan mengklaim bertindak untuk membela diri.

Ironisnya, meski pimpinan militer kedua negara sempat menyatakan niat untuk meredakan situasi, langkah-langkah provokatif justru terus dilakukan.

Thailand memperketat pengawasan di pos perbatasan, membatasi lalu lintas warga, hingga mengancam memutus aliran listrik dan internet ke kota-kota perbatasan Kamboja.

Sebagai balasan, Kamboja menghentikan impor buah dan sayuran dari Thailand, serta melarang penayangan film dan drama Thailand.

Ledakan ranjau yang terjadi baru-baru ini semakin memperburuk situasi. Ledakan pertama terjadi pada Rabu (16/7) dan menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan kaki.   Seminggu kemudian ledakan ranjau kedua melukai lima tentara Thailand, dengan satu korban kembali kehilangan kaki.

Thailand dan Kamboja memang memiliki sejarah hubungan yang kompleks, diwarnai kerja sama sekaligus persaingan.

Keduanya berbagi garis perbatasan sepanjang 817 kilometer, yang sebagian besar dipetakan oleh kolonial Prancis saat menjajah Kamboja. (CNN)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner