New York, Radio Bharata Online - Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong, pada hari Selasa (22/7) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk merevitalisasi multilateralisme guna menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Fu menyampaikan seruan tersebut dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB tentang upaya mendorong perdamaian dan keamanan internasional melalui multilateralisme dan penyelesaian sengketa secara damai. Utusan Tiongkok tersebut mengajukan proposal empat poin terkait hal ini.

Negara-negara harus saling menghormati kedaulatan nasional dan integritas wilayah, menanggapi secara serius kepentingan keamanan masing-masing yang sah, menyelesaikan perbedaan melalui saling pengertian dan akomodasi, serta bergerak menuju konsensus yang lebih besar melalui dialog dan keterlibatan, ujarnya.

Piagam PBB adalah landasan tatanan internasional, dan bukan sekadar pilihan. Masyarakat internasional harus meninggalkan hukum rimba, menjunjung tinggi kesetaraan kedaulatan, non-intervensi dalam urusan internal, penyelesaian sengketa secara damai, dan menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan, kata Fu.

Dewan Keamanan PBB memikul tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, dan anggota dewan harus mengesampingkan kepentingan pribadi, memprioritaskan kebaikan bersama, meninggalkan perhitungan geopolitik, dan mengupayakan persatuan dan kerja sama, ujar Fu.

Sebagian besar negara di belahan bumi selatan telah mengalami invasi, penjajahan, dan penjarahan, sehingga sangat memahami nilai perdamaian, ujar Fu, seraya menambahkan bahwa mereka mewakili kekuatan yang menstabilkan, konstruktif, dan progresif di tengah perubahan tektonik dunia.

Utusan Tiongkok tersebut mendesak dukungan bagi organisasi-organisasi regional seperti Uni Afrika, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, dan Liga Arab dalam memperdalam kemitraan mereka dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memainkan peran utama dalam menyelesaikan konflik-konflik regional.

"Dunia saat ini penuh dengan gejolak, dan jalan menuju perdamaian bukanlah jalan yang mudah. Tiongkok bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk mempraktikkan multilateralisme sejati, untuk selalu menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor bagi pembangunan global, dan pembela tatanan internasional, sehingga dapat mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi umat manusia," ujar Fu.