Jumat, 18 Juli 2025 16:53:15 WIB

CEO Royal Philips: Kemampuan Manufaktur Tiongkok Tak Tertandingi dalam Membangun Rantai Pasokan

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Kemampuan manufaktur Tiongkok tak tertandingi dalam membangun rantai pasokan, ujar Roy Jakobs, CEO Royal Philips, saat menghadiri Pameran Rantai Pasokan Internasional Tiongkok atau China International Supply Chain Expo (CISCE) yang sedang berlangsung di Beijing.

Dalam wawancara dengan China Media Group (CMG), Jakobs menggarisbawahi pentingnya pasar Tiongkok dan seberapa cepat pasar tersebut dapat berkembang.

"Philips memahami pentingnya pasar Tiongkok dan itulah mengapa saya datang sebagai CEO setiap kuartal, turun langsung ke lapangan, berbicara dengan pelanggan. Pasar Tiongkok bergerak sangat cepat, jadi jika Anda terlalu lama berada di luar dan kembali, Anda akan kehilangan banyak perkembangan yang relevan," ujarnya.

Jakobs menyoroti pentingnya partisipasi dalam CISCE dan menyebutkan pusat manufaktur Philips di Suzhou, tempat perusahaan memproduksi peralatan pencitraan diagnostik seperti pemindai CT dan MRI.

"Sangat penting untuk berpartisipasi dalam Supply Chain Expo. Jadi, kami sangat berpengaruh di bidang, misalnya, pencitraan diagnostik. Salah satu modalitas yang sangat penting adalah pemindai CT dan pemindai MRI. Jadi, kami memiliki pabrik besar di Suzhou yang memiliki ekosistem yang sangat kuat di sekitarnya, baik akademisi, bisnis, maupun yang didukung oleh pemerintah, sehingga kami dapat memproduksi produk-produk kompetitif yang sangat kuat dari Tiongkok untuk pasar Tiongkok, dan kami juga menggunakannya untuk ekspor global. Kedua, kemampuan manufaktur (Tiongkok) tak tertandingi di dunia. Mereka cepat, inovatif, dan juga kompetitif dalam hal harga. Jadi, hal itu menjadikannya perpaduan yang sangat menarik untuk digunakan, semacam untuk membangun rantai pasokan Anda. Kami percaya bahwa rantai pasokan Tiongkok merupakan bagian integral dari rantai pasokan global," paparnya.

Ke depannya, Jakobs mengumumkan rencana perusahaan untuk mendirikan pusat inovasi di Beijing.

"Kami akan mendirikan pusat inovasi di Beijing. Beijing merupakan tambahan besar lainnya. Kami juga sangat fokus pada perangkat lunak dan AI, dan terdapat banyak kemampuan di pasar Tiongkok untuk mengembangkan AI secara pesat. Ketika Tiongkok berambisi untuk mempercepat suatu inovasi, inovasi tersebut akan dipercepat. Jadi, kami ingin menjadi bagian dari perkembangan tersebut. Kami ingin mendukungnya, tetapi juga ingin benar-benar mendapatkan manfaat darinya. Saat ini, kami baru saja meluncurkan CT5300. Platform CT bertenaga AI ini dikembangkan di Tiongkok, diluncurkan di Tiongkok, dan juga diluncurkan ke seluruh dunia. Platform ini memungkinkan pemindaian dengan dosis yang lebih rendah, kualitas gambar yang lebih baik, dan kapasitas produksi yang besar sehingga dapat memindai banyak pasien. Itu adalah inovasi hebat dari Tiongkok yang kami gunakan di seluruh dunia," jelasnya.

Jakobs menyatakan optimismenya terhadap perekonomian Tiongkok, dengan menyebutkan peningkatan permintaan konsumen dan pemulihan yang kuat di pasar layanan kesehatan, dan mengatakan Philips akan meningkatkan investasi di Tiongkok.

"Ketika saya melihat indikator ekonomi yang baru saja kita lihat pada kuartal ini, saya benar-benar melihat bahwa ekonomi Tiongkok sedang menguat, baik dari sisi konsumen di mana kita melihat konsumsi yang lebih baik, maupun pasar layanan kesehatan yang benar-benar meningkat seiring dengan percepatan pertumbuhan Tiongkok. Kami juga akan mempercepat pertumbuhan. Kami juga mengumumkan akan memperluas kapasitas manufaktur kami di Suzhou. Jadi, kami berinvestasi dalam inovasi serta manufaktur, karena kami yakin kedua sisi dapat diperkuat untuk kepentingan Tiongkok dan dunia," ujarnya.

Komentar