Beijing, Radio Bharata Online - Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, tiba di Beijing pada Kamis (24/7) pagi untuk menghadiri KTT Tiongkok-Uni Eropa (UE) ke-25, sebuah pertemuan yang bertepatan dengan peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok-UE.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, akan bertemu dengan Costa dan von der Leyen, sementara Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, akan memimpin bersama KTT Tiongkok-UE ke-25 itu bersama kedua pemimpin UE tersebut.
Tiongkok dan UE baru-baru ini mengalami perselisihan terkait beberapa isu, termasuk penerapan bea masuk imbalan oleh UE terhadap kendaraan listrik Tiongkok dan pembatasan partisipasi perusahaan Tiongkok dalam pengadaan publik untuk alat kesehatan.
Para ahli mencatat bahwa hubungan Tiongkok-UE saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk persaingan strategis Tiongkok-AS dan ketidakpastian kebijakan antara AS dan Eropa.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, mengatakan dalam konferensi pers rutin pada hari Senin (21/7) bahwa "Tiongkok berharap Uni Eropa akan bekerja sama dengan Tiongkok, menggalang konsensus, mengatasi perbedaan, bersama-sama merencanakan kerja sama dalam 50 tahun ke depan, dan membuka masa depan yang lebih cerah bagi kemitraan strategis yang komprehensif Tiongkok-Uni Eropa."