Seoul, Bharata Online - Korea Selatan menyaksikan tanda-tanda pemulihan yang kuat di sektor pariwisata seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan Tiongkok yang berbondong-bondong ke negara tersebut, mendorong kebangkitan pariwisata lintas batas yang merevitalisasi bisnis lokal dan membangun kembali hubungan antarmasyarakat antara kedua negara tetangga.

Pandemi COVID-19 menyebabkan jeda perjalanan warga Tiongkok ke Korea Selatan selama bertahun-tahun, tetapi pengunjung dari negara tetangga akhirnya kembali memadati jalanan Seoul. Di area perbelanjaan Myeongdong, mulai dari toko-toko trendi hingga restoran lokal, banyak yang menemukan kembali pesona kota dan berkontribusi pada kebangkitan pariwisata lintas batas.

"Naik kereta bawah tanah sangat nyaman, dan orang-orang Korea Selatan sangat antusias. Meskipun kami tidak saling memahami, kami dapat berkomunikasi melalui aplikasi penerjemah," kata Zhang Ruolian, seorang turis Tiongkok.

"Di sebagian besar tempat yang kami kunjungi, ada beberapa merchant yang menggunakan Alipay, WeChat, atau bahkan bank lain seperti OCBC, mereka memiliki kode QR. Kami bisa memindainya dan itu bagus untuk membayar ketika kami tidak punya banyak uang tunai, won Korea," ungkap Li Yi, turis Tiongkok lainnya.

Myeongdong telah lama menjadi tujuan utama wisatawan Tiongkok, dan jalanannya yang ramai kini menjadi bukti pemulihan pariwisata yang pesat. Para ahli mengatakan minat baru ini tidak hanya membantu merevitalisasi bisnis local, tetapi juga memperkuat hubungan antarmasyarakat yang lebih luas antara Tiongkok dan Korea Selatan.

Pertukaran ini juga terjadi ke arah sebaliknya. Influencer perjalanan Korea Selatan seperti Hello Jackson memperkenalkan lanskap dan budaya Tiongkok kepada audiens daring yang semakin luas, membantu menjembatani persepsi antara kedua negara tetangga.

"Video-video yang paling banyak disukai di kanal saya cenderung berasal dari tempat-tempat alami -- seperti Zhangjiajie, Gunung Huangshan, atau Gunung Tai. Banyak penggemar saya berusia 50-an hingga 70-an, dan mereka senang melihat pemandangan yang megah dan menakjubkan itu. Rasanya seperti menyaksikan lukisan tinta tradisional Tiongkok menjadi hidup tepat di depan mata Anda," ujar kreator konten tersebut.

Para pakar pariwisata mengatakan bahwa minat baru ini lebih dari sekadar tren perjalanan. Kembalinya wisatawan Tiongkok memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian Korea Selatan dan dapat menjadi momentum bagi kerja sama regional yang lebih luas.

"Jika kita memperhitungkan dampak sekunder seperti produksi dan penciptaan lapangan kerja, total kontribusi pariwisata Tiongkok diproyeksikan mencapai hampir 14 miliar dolar tahun ini. Di saat konsumsi domestik Korea Selatan sedang lesu, kembalinya wisatawan Tiongkok dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi perekonomian lokal," jelas Jeong Ran-soo, Profesor di Departemen Pariwisata di Universitas Hanyang.

Pesan pemulihan ekonomi dan inklusivitas tersebut menggemakan semangat APEC, ketika para pemimpin akan berkumpul di Gyeongju minggu ini untuk membahas pertumbuhan berkelanjutan dan kolaborasi lintas batas.

"Jika APEC dapat membantu mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan terbuka, pariwisata dapat menjadi alat yang ampuh untuk membangun koneksi tersebut. Saya yakin melalui ini, kita dapat memperkuat komunitas internasional dan hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok," ujar Jeong.

Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-32 mendatang akan diadakan di Gyeongju dari 31 Oktober hingga 1 November 2025.