Beijing, Radio Bharata Online - Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Ding Xuexiang, mendesak Amerika Serikat untuk memandang perkembangan Tiongkok dengan cara yang tepat dan berupaya mewujudkan hubungan ekonomi dan perdagangan yang stabil dan saling menguntungkan dalam pertemuannya dengan mantan Menteri Keuangan AS, Henry Paulson, di Beijing pada hari Kamis (10/7).

Ding, yang juga merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengatakan bahwa Presiden Tiongkok, Xi Jinping, baru-baru ini mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden AS, Donald Trump, atas permintaan Trump, dengan kedua kepala negara mencapai konsensus penting.

Penguatan kerja sama bilateral berdasarkan prinsip saling menghormati, koeksistensi damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan (win-win), kondusif bagi perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang stabil dan sehat serta melayani kepentingan kedua negara dan dunia yang lebih luas, ujar Ding.

Menyadari bahwa Tiongkok merupakan sumber kepastian terbesar di dunia yang bergejolak saat ini, Ding berharap pihak AS akan memandang perkembangan Tiongkok dengan cara yang benar, menghormati kepentingan inti dan perhatian utama Tiongkok, mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan dan stabil dengan Tiongkok, serta bersama-sama memikul tanggung jawab negara-negara besar.

Menyambut baik Paulson Institute dan perusahaan-perusahaan AS yang bekerja sama di Tiongkok, Ding mendorong mereka untuk memainkan peran positif dalam memajukan rasa saling percaya dan kerja sama antara kedua belah pihak.

Sementara itu, Paulson mengatakan bahwa karena hubungan AS-Tiongkok berdampak pada stabilitas dan pembangunan ekonomi global, kedua belah pihak harus meningkatkan komunikasi dan saling pengertian. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam upaya ini.