Selasa, 13 Agustus 2024 11:11:15 WIB

Liu menunjukkan potensi yang kuat sepanjang kompetisi tetapi kalah dari Dominika Banevic dari Lithuania di semifinal
Olahraga

Eko Satrio Wibowo

banner

Atlet lompat tali Tiongkok, Liu Qingyi (CMG)

Paris, Radio Bharata Online - Atlet lompat tali Tiongkok, Liu Qingyi, mengatakan bahwa ia merasa bangga dengan penampilannya di Olimpiade Paris 2024. Ia mendorong orang lain untuk bermimpi besar usai mengantongi medali perunggu di pagelaran olahraga terbesar di dunia tersebut. Tahun ini merupakan pertama kalinya cabang lompat tali berkompetisi di Olimpiade.

Liu yang berusia 18 tahun, juga dikenal sebagai "B-Girl 671", sebuah julukan yang ia pilih karena nama lengkapnya terdengar seperti pengucapan angka-angka tersebut dalam bahasa Mandarin, adalah salah satu bintang yang menonjol saat olahraga itu ditampilkan di panggung Olimpiade untuk pertama kalinya.

Liu menunjukkan potensi yang kuat sepanjang kompetisi tetapi kalah dari Dominika Banevic dari Lithuania di semifinal, yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk meraih gelar Olimpiade.

"Saya merasa bangga, tetapi sedikit disayangkan. Karena saya pikir untuk semifinal, mungkin babak pertama, (saya) sedikit terburu-buru. Saya sudah melakukan yang terbaik, saya sudah melakukan semua (yang saya bisa), ya, tetapi hasilnya tidak dapat saya kendalikan. Ya, saya sudah melakukan yang terbaik," katanya dalam sebuah wawancara dengan China Media Group (CMG).

Namun, setelah kekalahan yang menyakitkan ini, Liu segera bangkit untuk memperebutkan medali perunggu, dengan lawannya adalah India Sardjoe dari Belanda, rival yang pernah ia lawan sebelumnya. Meski berada di bawah tekanan yang sangat besar, Liu menunjukkan tekad yang besar saat ia tampil dengan serangkaian gerakan baru untuk memastikan kemenangan.

"Karena setelah semifinal, saya tahu saya tidak bisa melaju ke final. Jadi pertarungan berikutnya adalah yang paling penting. Saya harus menang. Saya punya perasaan (bahwa) saya harus menang. Dan untuk India, (di) Red Bull BC One, saya kalah darinya. Jadi saya harus menang kembali. Saya ingin memacu diri saya sendiri, saya harus memenangkan pertarungan ini," katanya.

Mengenang pengalamannya di Paris, Liu mengatakan bahwa berpartisipasi dalam Olimpiade telah membantunya berkembang sebagai atlet, sekaligus memperkenalkan olahraga tersebut kepada khalayak baru di seluruh dunia.

"Pertama-tama, saya pikir tampil di Olimpiade adalah sebuah kejutan. Jadi saya sangat senang berkompetisi dalam kompetisi ini. Kemarin, saya pikir penampilan saya luar biasa. Selangkah demi selangkah. Itu hanyalah proses dalam hidup saya. Olimpiade adalah tonggak sejarah dalam breakdance dan juga bagi saya sendiri. Jadi saya senang bisa berkompetisi dalam begitu banyak kompetisi berkualitas tinggi," katanya.

Setelah berlatih selama lima tahun untuk mencapai tahap Olimpiade, Liu menyoroti semakin populernya breakdance di Tiongkok berkat dimasukkannya breakdance dalam Olimpiade, dan menyampaikan pesan kepada para breakdance muda yang ingin mengikuti jejaknya.

"Percayalah pada diri sendiri, percayalah pada prosesnya. Anda harus menjadi diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda dapat mengatasi begitu banyak masalah," katanya, seraya menambahkan: "Anda harus percaya pada diri sendiri dan melakukan apa yang Anda inginkan, (mengejar) impian Anda."

Komentar

Berita Lainnya

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Olahraga

Kamis, 6 Oktober 2022 13:20:57 WIB

banner
Ketua Umum PSSI Olahraga

Kamis, 13 Oktober 2022 16:9:38 WIB

banner
Penyerang Real Madrid asal Prancis Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 10:58:58 WIB

banner