Selasa, 13 Agustus 2024 9:57:57 WIB

Pekan pertama Liga 1 2024/2025 seperti jadi alarm tanda bahaya bagi masa depan jajaran striker atau penyerang asal Indonesia
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Dimas Drajad gagal mencetak gol pada laga pembuka Liga 1 2024/2025. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Radio Bharata Online - Pekan pertama Liga 1 2024/2025 seperti jadi alarm tanda bahaya bagi masa depan jajaran striker atau penyerang asal Indonesia.
Dalam pertandingan awal musim ini, pemain asing langsung mendominasi daftar pemain tersubur. Gustavo Almeida terdepan berkat trigol saat Persija menjamu Barito Putera, Sabtu (10/8).

Berikutnya ada ujung tombak Persib, David da Silva, dengan dwigol ke gawang PSBS Biak, saat pembukaan Liga 1 2024/2025. Striker PSM Makassar, Nermin Heljita, juga mencetak dwigol di pekan pertama.

Pada saat yang sama tak ada nama striker Indonesia yang membukukan namanya di papan skor. Yang ada, gelandang hingga winger, seperti Beckham Putra, Bayu Otto, hingga Rizky Eka Pratama.

Striker Timnas Indonesia, jika mengacu daftar panggil terakhir saat melawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Dimas Drajad, belum memperlihatkan ketajaman.

Pemain Maung Bandung ini debut resmi di kompetisi dan tampil 60 menit. Dalam debutnya itu Dimas punya dua peluang mencetak gol yang sayangnya gagal dikonversi menjadi gol dan satu assist.

Pemain depan Indonesia lainnya, seperti Malik Risaldi, Ramadhan Sananta, atau Hokky Caraka belum mencatatkan namanya di papan skor. Situasi ini sejatinya mirip dengan musim sebelumnya.

Saat itu tak ada striker nasional yang langsung gacor di pekan perdana kompetisi. Sebaliknya penyerang asing, baik baru maupun yang sudah lama, yang langsung unjuk gigi.

Pada akhir musim, tercatat 10 pemain terbaik diisi pemain asing. Hanya ada dua pemain nasional, yakni Malik dan Stefano Lilipaly, yang masuk daftar 20 besar pemain tersubur.

Hal serupa bukan tak mungkin terjadi kembali. Saat ini jumlah pemain asing semakin bertambah. Jika musim lalu hanya enam pemain asing, mulai musim ini setiap klub bisa punya delapan pemain asing.

Sudah begitu, setiap klub bisa punya dua striker asing, dari awalnya cuma satu. Ini membuat striker-striker Indonesia terancam. Jika tidak bersaing, mereka akan semakin tenggelam.

Pada saat yang sama Shin Tae Yong sudah tiba di dalam negeri, Minggu (11/8) malam. Ia datang bersama asisten baru Timnas Indonesia, Yeom Ki Hun.
Yeom akan membantu Shin dalam urusan mempertajam barisan depan skuad Merah Putih. Pelatih 41 tahun ini bertugas memberi arahan dan masukan ke jajaran pemain depan Timnas.

Dengan situasi saat ini, belum ada striker Indonesia yang menonjol di liga, Yeom akan menjalani tugas berat. Ia tidak hanya memoles pemain, tetapi juga melihat potensi pemain yang ada.

Ketajaman Yeom dalam melihat bakat dan potensi pemain akan diuji. Dari sekian sedikit pemain berposisi striker yang menonjol, harus ada pemain yang bisa dikatrol.

Sesuatu yang umum, tugas utama seorang striker adalah mencetak gol. Meski ada peran lain membantu dan membuka serangan juga pertahanan, tetap saja jumlah gol jadi tolok ukur.

Dari sekian banyak posisi permainan sepak bola, striker adalah orang yang paling banyak diganjal, dijatuhkan, atau dietekel. Karena itu tidak mudah menjadi seorang andalan di lini depan.

Dalam dinamika sepak bola modern, terkadang seorang striker tajam tak hanya muncul dari klub. Sesekali ada masa seorang pemain menemukan ketajamannya setelah promosi ke tim nasional.

Hal seperti inilah yang diharapkan dari Yeom. Saat striker-striker Indonesia 'terkubur' karena banyak pemain asing yang lebih menjanjikan, pemanggilan Timnas diharapkan jadi solusi.

Terlepas dari itu, mentalitas dan kinerja pemain akan menentukan. Hanya pemain-pemain dengan mental baja dan semangat teguh menjaga nilai-nilai keatletannya yang akan bertahan di permukaan.

Tak hanya posisi striker, posisi kiper juga mulai terancam. Saat ini ada delapan tim yang punya striker asing. Ini jumlah terbanyak di banding edisi-edisi sebelumnya.

Mau tidak mau pemain Indonesia harus bersaing dengan situasi ini. Jika tidak bisa berkembang, bukan tidak mungkin ke depan Indonesia akan semakin kekurangan kiper andal dan tangkas, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Olahraga

Kamis, 6 Oktober 2022 13:20:57 WIB

banner
Ketua Umum PSSI Olahraga

Kamis, 13 Oktober 2022 16:9:38 WIB

banner
Penyerang Real Madrid asal Prancis Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 10:58:58 WIB

banner