BEIJING, Bharata Online - Dari sulaman Miao hingga wol Tibet, dari ornamen perak Yi hingga jubah Mongolia, kostum 56 kelompok etnis Tiongkok menemukan vitalitas baru dengan anak-anak di atas panggung.
Pakaian-pakaian ini, yang diresapi dengan warisan tak benda, bukan lagi menjadi barang museum yang statis, melainkan ekspresi budaya yang hidup – tempat kepolosan bertemu dengan keterampilan, yang mencerminkan harmoni dan keragaman Tiongkok.

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN

Anak-anak berkostum dari 56 kelompok etnis Tiongkok menghidupkan warisan budaya di atas panggung, memadukan kepolosan dengan keterampilan. /CGTN