Chengdu. Bharata Online - Pusat Kolaborasi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk Penelitian dan Pelatihan Energi Fusi resmi dibuka pada hari Selasa (14/10) di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya.

Pusat tersebut didirikan bersama oleh IAEA dan Otoritas Tenaga Atom Tiongkok dengan dukungan dari Institut Fisika Barat Daya.

Menurut otoritas terkait, usat ini bertujuan untuk mempercepat terobosan teknologi besar dan inkubasi pencapaian orisinal di bidang fusi melalui kerja sama internasional, pertukaran akademis, inovasi sains-teknologi, dan daya tarik industri, serta menyumbangkan kearifan dan solusi Tiongkok untuk penelitian dan pengembangan global.

"Kami berharap dapat melaksanakan eksperimen pembakaran fusi pada tahun 2027, agar mampu merancang dan mengembangkan reaktor uji rekayasa pertama Tiongkok sekitar tahun 2030, dan menyelesaikan pembangunan reaktor uji rekayasa pertama negara itu sekitar tahun 2035," kata Zhang Libo, Direktur Jenderal Institut Fisika Barat Daya.

Energi fusi, arah penting bagi pemanfaatan energi nuklir secara damai, menawarkan keunggulan yang menonjol dibandingkan energi fisi, termasuk kepadatan energi yang lebih tinggi, sumber daya bahan baku yang melimpah, kontaminasi radioaktif yang lebih rendah, dan keamanan yang melekat. Energi fusi merupakan salah satu arah pengembangan energi bersih yang penting di masa depan.

Tiongkok telah berkomitmen pada pengembangan inovatif dan pemanfaatan energi fusi secara damai.

"Kami akan memperkuat penelitian ilmiah, meningkatkan sistem standar, meningkatkan langkah-langkah keselamatan, memajukan pengembangan bakat, menyempurnakan mekanisme tata kelola, dan menyatukan upaya global untuk bersama-sama mendorong pengembangan energi fusi di seluruh dunia," ujar Huang Ping, Sekretaris Jenderal Otoritas Energi Atom Tiongkok.