Rabu, 30 Oktober 2024 15:59:39 WIB

Jubir Tiongkok: Tidak Ada Ruang bagi Aktivitas Separatis 'Kemerdekaan Taiwan dengan Cara Apa pun
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhu Fenglian, Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan di Dewan Negara Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Dalam menghadapi aktivitas separatis "kemerdekaan Taiwan" dan dorongan serta dukungan eksternal terhadap aktivitas tersebut, Tiongkok tidak akan tinggal diam, kata Zhu Fenglian, Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan di Dewan Negara Tiongkok pada hari Rabu (30/10).

Di bawah pemerintahan John Biden saja, AS sejauh ini telah terjadi 17 penjualan senjata ke Taiwan dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok atau People's Liberation Army (PLA) telah meluncurkan dua latihan militer gabungan di sekitar pulau Taiwan tahun 2024.

Ketika ditanya tentang situasi yang rumit tersebut, Zhu mengatakan pada konferensi pers bahwa otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taiwan sepenuhnya harus disalahkan atas hubungan lintas-Selat yang buruk saat ini.

"Otoritas DPP dengan keras kepala berpegang pada posisi separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan mengintensifkan provokasinya dengan berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk mencari 'kemerdekaan Taiwan'. Inilah akar penyebab ketegangan dan kekacauan dalam hubungan di Selat Taiwan. Semua orang telah melihat bahwa sejak Lai Ching-te menjadi pemimpin wilayah Taiwan, ia dengan penuh semangat memproklamasikan teori "dua negara" baru yang didasarkan pada 'saling tidak tunduk', dengan sengaja merusak pertukaran lintas Selat yang normal, berusaha mencari 'kemerdekaan Taiwan' dengan mengandalkan Amerika Serikat, terus-menerus memicu antagonisme dan konfrontasi, mendorong Taiwan ke arah bahaya konflik militer. Amerika Serikat berulang kali memainkan 'kartu Taiwan' serta bersikeras menjual senjata ke Taiwan dan mempersenjatai wilayah tersebut, dengan tujuan menggunakan Taiwan untuk membendung Tiongkok. Ia telah berulang kali mengirim sinyal yang salah kepada kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan mendorong otoritas DPP untuk melakukan tindakan yang berisiko dan provokatif demi 'kemerdekaan Taiwan'," jelas Zhu.

"Kami selalu berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mempromosikan pertukaran dan kerja sama antara sesama warga di kedua sisi Selat. Namun, dalam menghadapi pemisahan diri 'kemerdekaan Taiwan' dan campur tangan asing, Tiongkok tidak akan tinggal diam. Langkah-langkah yang telah kami ambil adalah tindakan yang sah dan diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial, menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan melindungi kepentingan mendasar sesama warga di kedua sisi Selat," lanjutnya.

Komentar

Berita Lainnya