Senin, 9 Desember 2024 11:39:16 WIB

Platform tersebut diselenggarakan oleh Universitas Studi Internasional Shanghai (SISU)

International

Eko Satrio Wibowo

Shanghai, Radio Bharata Online - Lebih dari 50 pemimpin dari universitas, organisasi, dan lembaga pendidikan global berkumpul di Shanghai pada hari Sabtu (7/12) lalu untuk menghadiri pembukaan Forum Presiden Universitas Dunia, tempat mereka berbagi wawasan tentang teknologi, bahasa, dan pendidikan tinggi, serta menyerukan kolaborasi internasional yang lebih kuat.

Platform tersebut diselenggarakan oleh Universitas Studi Internasional Shanghai (SISU), sebuah institusi bergengsi yang terkenal secara internasional karena pendekatan multidisiplin dan multikulturalnya.

Carl W. Lejuez, Wakil Presiden Universitas Negeri New York di Stony Brook, menekankan pentingnya membina saling pengertian dan kolaborasi akademis antara mahasiswa Tiongkok dan AS untuk memperkuat hubungan Tiongkok-AS.

"Sebagai universitas global, sangat penting bagi kami untuk memiliki beragam mahasiswa dari berbagai negara, dan ketika kami memikirkan tentang pentingnya hubungan antara AS dan Tiongkok, semakin kami dapat membuat mahasiswa kami memahami setiap budaya dan memahami cara terbaik untuk bekerja sama di awal perjalanan intelektual mereka, semakin mereka akan dapat berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang akan menyatukan kita alih-alih memisahkan," kata Lejuez.

Marc-Philippe Weller, Wakil Presiden Universitas Heidelberg di Jerman, menyoroti potensi bahasa dan teknologi untuk memperkuat hubungan antara Tiongkok, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya.

"Kami memberikan hal-hal baru yang penting bagi masyarakat. Kami memiliki tugas untuk mentransfer ide-ide baru kami ke dalam masyarakat. Ada banyak potensi dalam teknologi bahasa yang menjembatani masyarakat, menjembatani orang-orang yang berbeda. Saya pikir kita dapat menyatukan Tiongkok, Jerman, dan Eropa," katanya.

Yin Dongmei, Sekretaris Partai SISU, menekankan dedikasi Tiongkok untuk memajukan kepemimpinan pendidikannya melalui peningkatan kolaborasi internasional.

"Dalam proses menjadi negara terkemuka dalam pendidikan, keterbukaan universitas telah mencapai titik awal historis baru dan masih perlu diperkuat. Kami sedang menjajaki lebih banyak cara kerja sama dengan universitas asing selain pertukaran ekstensif yang telah kami jalin," kata Yin.

Yin juga mendorong mahasiswa SISU untuk berpartisipasi aktif dalam tata kelola global di masa mendatang.

Komentar