Beijing, Bharata Online - Presiden Ghana, John Dramani Mahama, memuji upaya Tiongkok dalam mendorong pemberdayaan perempuan, termasuk di sektor-sektor yang menentukan masa depan seperti digitalisasi dan energi hijau.
Dalam wawancara pada hari Selasa (14/10) dengan China Media Group saat menghadiri Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan di Beijing, Mahama menekankan bahwa Tiongkok, sebagai tempat lahirnya Deklarasi Beijing 1995, telah membuat kemajuan serius dalam mendukung pembangunan perempuan selama tiga dekade terakhir.
Ia juga memuji Presiden Tiongkok, Xi Jinping, atas penyelenggaraan pertemuan tersebut dan atas kepemimpinannya dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
"Senang rasanya berada di Beijing, yang sangat erat kaitannya dengan konferensi perempuan 1995 di kota ini. Tiga puluh tahun kemudian, saya ingin memuji Presiden Xi karena memperjuangkan hak-hak perempuan dan menyelenggarakan konferensi pemimpin global tentang perempuan ini untuk meninjau kemajuan yang telah dicapai dalam hal perempuan di seluruh dunia," ujar Presiden Ghana tersebut.
Menurut data resmi, perempuan di Tiongkok menguasai lebih dari 43 persen lapangan kerja, 45,8 persen di bidang sains dan teknologi, dan sekitar sepertiganya di perdagangan digital, e-commerce, dan siaran langsung.
"Angka-angka itu sangat mengesankan, dan saya yakin bahwa Tiongkok, sebagai negara asal Deklarasi Beijing, telah membuat kemajuan yang cukup signifikan dalam mempercepat pemberdayaan perempuan, terutama di sektor-sektor baru seperti digitalisasi, energi hijau, dan sebagainya. Dan saya pikir itu patut dikagumi. Pertemuan baru-baru ini di PBB menunjukkan bahwa belum ada negara yang mencapai kesetaraan gender, tetapi beberapa negara telah membuat kemajuan yang signifikan, dan saya yakin kita patut bangga dengan apa yang telah dicapai Tiongkok," ujar Mahama.