Beijing, Bharata Online - Para peneliti Tiongkok telah mengembangkan sistem kendali terpadu baru yang memungkinkan robot berkaki untuk lebih peka dan merespons kontak fisik serta gaya di lingkungannya. Hal ini merupakan langkah signifikan menuju robot yang lebih anggun dan mumpuni untuk tugas-tugas kompleks.
Terobosan yang dibuat oleh para peneliti di Institut Kecerdasan Buatan Umum Beijing ini memungkinkan robot untuk melakukan tugas manipulasi yang kaya kontak dengan tingkat keberhasilan 39,5 persen lebih tinggi daripada kebijakan kendali posisi.
Makalah mereka yang berjudul "Learning a Unified Policy for Position and Force Control in Legged Loco-Manipulation" memenangkan Penghargaan Makalah Terbaik di Conference on Robot Learning 2025, menandai pertama kalinya penghargaan tersebut diberikan kepada sekelompok peneliti Tiongkok.
Menurut makalah tersebut, dipelajari tanpa bergantung pada sensor gaya, model ini memungkinkan berbagai perilaku manipulasi dengan berbagai kombinasi masukan gaya dan posisi, termasuk pelacakan posisi, penerapan gaya, pelacakan gaya, dan perilaku robot yang patuh.
Para peneliti telah melakukan eksperimen ekstensif pada platform manipulasi bergerak berkaki empat dan robot humanoid, memvalidasi fleksibilitas dan kekokohan model yang diusulkan di berbagai skenario, seperti membersihkan papan tulis, dan membuka serta menutup pintu lemari, yang seringkali berada di luar kemampuan model visi-bahasa-aksi atau vision-language-action (VLA).
"Model VLA arus utama menerima masukan gambar kamera dan kemudian memprediksi lintasannya. Ketika robot mencoba membersihkan papan tulis mengikuti lintasan seperti ini, penghapus dapat memberikan tekanan yang cukup besar pada papan tulis, sehingga beberapa bagian menjadi tidak bersih," jelas Jia Baoxiong, salah satu penulis makalah tersebut.
"Dalam model kontrol hibrida gaya dan posisi, kami berupaya sebaik mungkin untuk menambahkan variabel gaya, sehingga berdasarkan posisi yang tepat, robot dapat menekan penghapus dengan kuat ke papan tulis untuk membersihkannya. Dengan kata lain, kami tidak hanya menambahkan variabel gaya ke model VLA konvensional, tetapi juga mewujudkan kontrol simultan antara gaya dan posisi," ujar Jia.