Senin, 17 Februari 2025 11:19:24 WIB

21 persen kecelakaan lalu lintas di Tiongkok disebabkan oleh pengemudi yang lelah

Otomotif

Endro

BEIJING, Radio Bharata Online - Berkendara pintar, yang hingga saat ini hanya diperuntukkan bagi merek-merek premium, akan segera menjadi standar seperti halnya penggunaan sabuk pengaman.

Pabrikan kendaraan listrik terbesar Tiongkok, BYD mengumumkan minggu lalu, bahwa mereka akan melengkapi seluruh jajaran produknya dengan sistem berkendara pintar yang canggih. Antara lain, sistem tersebut memungkinkan kendaraan melaju otomatis di jalan tol dan parkir mandiri.

Model yang paling terjangkau dari 21 model pertamanya yang dilengkapi fitur tersebut di pasaran adalah Seagull, dengan harga 69.800 yuan (US$9.551). Menurut firma konsultan McKinsey, model dengan fungsi serupa di pasar Tiongkok biasanya dibanderol mulai dari 150.000 yuan.

Langkah BYD, mengingat penjualannya yang mencapai lebih dari 4 juta unit pada tahun 2024, diharapkan dapat mempercepat penerapan sistem mengemudi berbantuan tingkat tinggi di pasar massal.

Sehari menjelang pengumuman BYD, Changan, perusahaan milik negara, yang merupakan mitra Ford dan Mazda, juga meluncurkan strategi cerdasnya.

BYD dan Changan diharapkan akan bergabung dengan Geely, yang dijadwalkan mengumumkan strategi cerdasnya pada awal Maret.

BYD mengatakan, langkahnya bertujuan untuk menawarkan akses kepada pemilik mobil volume tinggi ke fitur mengemudi cerdas, guna meningkatkan keselamatan. Dikatakannya, 21 persen kecelakaan lalu lintas di Tiongkok disebabkan oleh pengemudi yang lelah, yang sebenarnya dapat dicegah dengan pengereman darurat otomatis.

Wang Chuanfu, ketua dan presiden BYD mengatakan, BYD percaya bahwa berkendara cerdas seharusnya bukan barang mewah, tetapi fitur standar bagi semua konsumen. (China Daily)

Komentar