Ningyang, Radio Bharata Online - Jangkrik, serangga pelompat yang dikenal dengan kicauannya yang merdu, telah menjadi sapi perah bagi daerah Ningyang, Tiongkok timur. Puluhan juta serangga ini terjual setiap tahunnya, berkat popularitas adu jangkrik yang terus meningkat sebagai hobi.
Adu jangkrik, yang diyakini sudah ada sejak lebih dari satu milenium di Tiongkok, terus berkembang hingga saat ini. Tidak seperti olahraga berdarah hewan lainnya seperti adu banteng dan sabung ayam, adu jangkrik melibatkan dua jangkrik jantan yang saling berhadapan hingga salah satunya mundur, yang mengakibatkan sedikit atau bahkan tidak ada cedera pada jangkrik.
Bagi banyak penggemar, Kabupaten Ningyang di Kota Tai'an, Provinsi Shandong, Tiongkok timur, terkenal sebagai daerah yang menghasilkan petarung-petarung berkaki enam yang ganas.
"Saya sudah menjadi penggemar jangkrik selama sekitar 50 tahun. Usia saya sudah 70 tahun. Saya di sini untuk mendapatkan jangkrik yang bagus untuk dibawa ke kejuaraan," kata Wang Shengqing, seorang penggemar dari kota metropolitan timur Shanghai.
Data menunjukkan bahwa hampir 100 juta jangkrik terjual di Ningyang setiap tahunnya, baik secara online maupun offline. Sebagian jangkrik ditangkap dari alam liar, namun lebih banyak lagi yang berasal dari peternakan luar dan dalam ruangan yang diternakkan khusus untuk pertarungan.
"Ini adalah tahun kelima saya membudidayakan jangkrik sebagai bagian dari rantai industri lengkap yang mencakup penangkapan, pengembangbiakan, dan penjualan serangga. Hal ini memungkinkan saya untuk menjual jangkrik sepanjang tahun," kata Zhu Jun, yang juga bekerja sebagai pialang jangkrik yang membeli serangga tersebut untuk para klien.
Setiap tahun, lebih dari 100.000 orang datang ke Ningyang untuk membeli jangkrik dan ikut serta dalam pertarungan dan kegiatan lainnya selama musim jangkrik yang berlangsung dari pertengahan Juli hingga pertengahan Oktober.
Masuknya wisatawan ke wilayah ini berarti peningkatan bisnis untuk hotel, restoran, dan toko-toko lokal, yang sebagian besar menjual produk yang berhubungan dengan jangkrik.
"Musim puncak telah berlangsung. Penjualan online dan offline produk kriket kami sangat bagus. Pesanan untuk produk yang kami hasilkan sudah menumpuk selama seminggu," ujar Zhang Jinxing, manajer sebuah toko yang menjual berbagai alat yang digunakan untuk menangkap dan memelihara jangkrik.
Menurut perkiraan, musim jangkrik tahunan menghasilkan hampir satu miliar yuan (sekitar 2 triliun rupiah) pendapatan untuk ekonomi lokal.