Selasa, 21 Maret 2023 11:59:8 WIB
Dengan mengurutkan genom 97 manusia purba yang berasal dari tahun 5
Sosial Budaya
Endro

Tengkorak dan tulang rahang yang berasal dari 4.500 tahun yang lalu, yang digali dari situs Zongri di Lembah Gonghe, Provinsi Qinghai, Tiongkok Barat Laut, di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. (Hak atas foto ada pada tim peneliti)
BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah studi genom manusia purba baru-baru ini yang dilakukan oleh para ilmuwan Tiongkok, telah menjelaskan asal-usul dan sejarah evolusi manusia di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, Tiongkok. Study itu mengungkap sejarah manusia yang mendalam dan beragam di dataran tinggi tersebut.
Dengan mengurutkan genom 97 manusia purba yang berasal dari tahun 5.100 sebelum masehi, dari 30 situs arkeologi yang membentang di dataran tinggi dan terbesar di atas permukaan laut, dan salah satu lingkungan yang paling keras yang pernah ditinggali manusia, para peneliti Tiongkok menemukan bahwa manusia purba yang hidup di dataran tinggi tersebut, memiliki satu asal usul, yakni berasal dari populasi Asia Timur bagian utara.
Ini adalah populasi manusia yang sangat beragam, dan telah terjadi pertukaran serta interaksi yang erat, antara populasi manusia purba di dataran tinggi tersebut, dengan daerah lain selama ribuan tahun.
Studi DNA dari manusia purba di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dengan skala pengambilan sampel terbesar, dan cakupan geografis terluas yang pernah dilakukan, sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai tim arkeologi dan ahli genetika.
Study tersebut, baru-baru ini telah dipublikasikan di jurnal akademis bergengsi, yaitu Science Advances dan Journal of Genetics and Genomics.
Dataran Tinggi Qinghai-Tibet memiliki lingkungan yang dingin dan gersang, dengan ketinggian di atas 4.000 meter di atas permukaan laut. Pertanyaan tentang kapan manusia modern pertama kali menginjakkan kaki di dataran tinggi ini dan menetap secara permanen, merupakan topik yang paling menarik di kalangan akademis.
Dengan mempelajari 128 genom mitokondria dan 97 DNA nuklir selebar genom, yang diambil dari lebih 100 sampel manusia purba, yang dikumpulkan selama lebih dari satu dekade dari berbagai wilayah geografis dataran tinggi, para ilmuwan menemukan, bahwa meskipun terjadi pergeseran lokal di dataran tinggi tersebut dan pengaruh dari wilayah non-dataran tinggi, terdapat kesinambungan genetik yang tinggi sampai saat ini.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa interaksi dengan beragam nenek moyang dari daerah tetangga, mempengaruhi populasi dataran tinggi, tetapi pergeseran genetik terbesar disebabkan oleh campuran populasi dari berbagai daerah di dataran tinggi, yang mungkin terkait dengan pergeseran politik berskala besar dimasa lalu. Global Times
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
