LIUZHOU, Bharata Online — Udara pagi itu terasa lembap dan sejuk, seperti menyambut setiap langkah dengan belaian kabut tipis. Dari kejauhan, terdengar tawa anak-anak kecil yang datang bersama rombongan sekolahnya untuk belajar di alam terbuka.Terlihat pula sekelompok lansia berjalan menapaki taman dengan semangat riang yang menular ke siapa pun yang lewat.
Taman Longtan, yang berarti “Kolam Naga”, adalah oase hijau di selatan Kota Liuzhou, Provinsi Guangxi. Di balik namanya tersimpan legenda tentang naga penjaga air yang membawa kemakmuran bagi daerah ini. Kini, “naga” itu menjelma menjadi taman ekowisata luas yang menghidupkan keseimbangan antara alam, budaya, dan kehidupan manusia.
Yang menarik, semua taman di Tiongkok terbuka gratis untuk publik, mencerminkan semangat pemerintah dalam menyediakan ruang hijau sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat urban.
Di bawah rimbun pepohonan, lansia berfoto, berolahraga ringan sambil bercengkerama. Beberapa kelompok terlihat melakukan senam bersama, gerakannya serempak, ritmis, dan penuh semangat. Di jalur yang menanjak, tampak pasangan muda berjalan santai sambil mendorong stroller, menikmati akhir pekan bersama keluarga kecil mereka.
Taman ini terbentang lebih dari seribu hektare, dengan danau jernih dan formasi karst yang memukau. Jalur setapak berkelok di antara bukit batu, jembatan lengkung, dan danau Longtan yang merupakan pusat keindahan taman ini. Airnya tenang, memantulkan langit biru dan siluet pepohonan yang bergoyang pelan.
Di sini, kehidupan terasa melambat. Setiap hembusan angin membawa kesejukan, setiap langkah membawa rasa syukur. Taman Longtan bukan sekadar tempat rekreasi, tapi cermin bagaimana warga Tiongkok menjaga hubungan mereka dengan alam yang penuh rasa hormat, tertib, dan harmoni.