Senin, 12 Mei 2025 14:19:14 WIB

Ekspor NEV Tiongkok Melonjak Pada Bulan April Meskipun Ada Tarif AS
Otomotif

Endro

banner

224 / 5.000 Pengunjung terlihat di area pameran produsen kendaraan listrik Tiongkok BYD selama Pameran Otomotif Internasional Beijing 2024 di Beijing, ibu kota Tiongkok, 4 Mei 2024.

BEIJING, Radio Bharata Online - Ekspor kendaraan energi baru (NEV) Tiongkok mengalami lonjakan yang signifikan pada bulan April, dengan pengakuan global terhadap NEV Tiongkok terus meningkat.

Menurut laporan industri pada hari Minggu, merek kendaraan listrik buatan Tiongkok tidak akan terpengaruh oleh tarif proteksionis AS yang tinggi, karena penjualan yang sangat terbatas di AS.

Analisis industri bulanan yang dirilis oleh Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA), menekankan bahwa produsen mobil Tiongkok terlindungi dari tarif AS, karena ekspor ke negara tersebut "tidak berarti," terutama untuk merek domestik, yang "hampir" tidak memiliki penjualan di AS.

Data CPCA menunjukkan bahwa ekspor kendaraan penumpang NEV mencapai 189.000 unit pada bulan April, naik 44,2 persen dari tahun ke tahun, yang mencakup 44,6 persen dari total ekspor kendaraan penumpang.

Seiring dengan meningkatnya skala NEV Tiongkok dan meningkatnya permintaan pasar, semakin banyak NEV buatan dalam negeri yang dipasarkan ke luar negeri, dengan pengakuan internasional yang terus meningkat.

Ekspansi ke pasar, dengan kebijakan otomotif yang longgar, dapat menjadi pendorong pertumbuhan baru bagi produsen mobil Tiongkok.

Wu Shuocheng, analis industri otomotif veteran, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu, ekspor kendaraan Tiongkok ke AS hampir tidak berarti, terutama untuk pengujian.  Ini berarti kenaikan tarif AS akan berdampak minimal pada produsen mobil Tiongkok, dan tidak mungkin menimbulkan kerugian besar.

Kendaraan Tiongkok terus menikmati daya tarik yang kuat di pasar-pasar berkembang seperti Timur Tengah, Asia, dan Amerika Selatan, didorong oleh keunggulan kompetitif mereka dalam hal kinerja, harga, dan inovasi.

Wu memperingatkan bahwa tarif AS yang besar pada suku cadang mobil, kemungkinan justru akan berdampak parah pada merek-merek mobil AS, yang sangat bergantung pada komponen Tiongkok, seperti General Motors dan Ford. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Wuling Air ev Laku Keras di Indonesia Otomotif

Sabtu, 21 Januari 2023 10:17:42 WIB

banner
CFMoto Akan Pasarkan Motor Bermesin Superbike Otomotif

Sabtu, 28 Januari 2023 19:19:35 WIB

banner
Motor Listrik Buatan Indonesia Otomotif

Selasa, 31 Januari 2023 13:27:50 WIB

banner