Tianjin, Radio Bharata Online - Film 8K ​​pertama Tiongkok yang direkam di luar angkasa, berjudul Shenzhou 13, telah meraup pendapatan kotor lebih dari 36 juta yuan (sekitar 84,5 miliar rupiah) hingga Kamis (25/9), menurut data dari platform penjualan tiket.

Film yang direkam dengan kamera definisi ultra-tinggi dan dinarasikan dari perspektif unik para astronaut itu telah menarik minat yang sangat besar dari penonton di dalam dan luar negeri.

Dalam kompetisi keterampilan berbahasa Mandarin "Chinese Bridge" baru-baru ini, 195 mahasiswa dari 106 negara menonton film tersebut sebagai bagian dari kegiatan pertukaran budaya mereka, dan menggunakannya sebagai jendela untuk mengenal program luar angkasa Tiongkok.

Pada acara pemutaran film di Universitas Normal Tianjin di kota pelabuhan Tiongkok utara, 404 kontestan luar negeri dan orang tua mereka menonton Shenzhou 13 bersama-sama. Film ini, menurut penyelenggara, menggambarkan pencapaian Tiongkok di bidang luar angkasa dan unsur-unsur budaya Tiongkok kepada anak-anak.

"Film ini benar-benar nyata, menyajikan begitu banyak hal. Saya rasa siapa pun yang mencintai sains dan kedirgantaraan wajib menonton film ini," ujar seorang kontestan dari Spanyol.

"Saya merasa sangat terhormat, saya sangat senang, saya bisa memahami eksplorasi luar angkasa Tiongkok. Ini pertama kalinya saya belajar tentang eksplorasi luar angkasa Tiongkok," ujar seorang kontestan dari Fiji.

Film ini juga populer sebagai film sains edukasi. Di Beijing, banyak sekolah telah mengajak siswanya menonton film di bioskop sebagai bagian dari kurikulum sains mereka, memanfaatkan film ini untuk menginspirasi antusiasme terhadap sains dan rasa patriotisme di kalangan remaja.

"Banyak pekerja kedirgantaraan telah terlibat dalam membangun proyek luar angkasa kita dengan sikap ilmiah, teliti, dan serius, dengan cinta dan tanggung jawab. Di masa depan, saya ingin berkontribusi bagi tanah air di bidang ini," kata Siswa SMA Zhang Ruiyuan.

Di Kota Chongqing, Tiongkok barat daya, para produser film mengunjungi sebuah sekolah dasar untuk menonton film bersama para guru dan siswa serta berinteraksi dengan mereka setelahnya.