Jumat, 7 Juli 2023 16:58:58 WIB

Erick Thohir Kecewa dan Sedih Ada Rasialisme di Liga 1
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Erwin Gutawa (tengah) menjadi salah satu pemain sepak bola yang mendapat perundungan dari netizen. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Radio Bharata Online - Ketua Umum PSSI Erick Thohir kecewa dan sedih atas tindakan rasialisme yang terjadi pada pekan pertama Liga 1.
Erick juga menginginkan permasalahan rasialisme tak ada lagi dalam sepak bola nasional dan berharap suporter memegang peranan penting untuk membasmi hal tersebut.

"Loh kan kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa. Saya meminta nanti setelah ada jambore suporter sudah ada di Surabaya, suporter punya perspektif yang sama, apa itu? Rasisme," ucapnya.
Erick menyatakan tindakan rasialisme tak patut ada di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan memiliki ciri khas masing-masing.

"Ya ke depannya akan kita mulai tindak. Karena ya sangat sedih ketika kita bangga, sebagai negara pancasila," ucap Erick.
"Sukunya macam2 lalu terjebak hal2 yang seperti ini, sangat-sangat menyedihkan. Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah dari barat, timur, tengah itu tidak ditoleransi. Dan ini harus ada tindakan yang bertahap," ujarnya.

Serangan rasialis mengemuka setelah pekan pertama Liga 1 berlangsung. Tiga pemain PSM Makassar menjadi korban dari ujaran netizen. Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa dirundung netizen usai laga Persija vs PSM.
Ketiga pemain tersebut sepakat membawa kasus pelecehan rasial ke ranah hukum dengan didampingi APPI.

"PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme. Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampe kasus rasisme ini tidak terjadi lagi menimpa Pemain," jelas CEO APPI M Hardika Aji menanggapi kasus tersebut.
Sementara Direktur PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus menegaskan pihaknya selaku operator Liga 1 menjelaskan ada tindakan nyata berupa investigasi karena perundungan rasialisme juga diatur dalam regulasi.

"Misalnya suporter abu-abu [di medsos], ini suporter abu-abu ini yang harus mendapatkan sanksi terhadap klubnya, meskipun enggak terlalu mudah, tapi harus dilakukan, karena ketum juga sudah memberikan arahan bahkan di internal kita sudah melakukan investigasi supaya tidak terulang lagi hal-hal seperti ini, apalagi sosmed ini kan berat, ada hukuman lain [UU ITE]," papar Ferry, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner