Rabu, 4 Oktober 2023 12:47:8 WIB

Ikatan Budaya 600 Tahun antara Tiongkok dan Indonesia Diperkuat di Bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Veronika Saraswati, Pakar TIongkok dari Indonesia di CSIS (CMG)

Semarang, Radio Bharata Online - Hubungan budaya antara Tiongkok dan Indonesia, yang telah terjalin sejak lebih dari 600 tahun yang lalu ketika navigator Dinasti Ming, Zheng He, pertama kali mendarat di pulau-pulau Indonesia, telah diperkuat di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) dengan adanya kesamaan sejarah dan nilai-nilai di antara kedua negara.

Tahun ini menandai peringatan 618 tahun kedatangan Zheng He (1371-1433) di Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Selama 28 tahun pelayaran Zheng, ia memimpin armada besar untuk mengunjungi Indonesia dan pulau Jawa berkali-kali, melakukan pertukaran ekonomi dan budaya dengan penduduk setempat.

Begitu dalam ikatan sejarahnya, Kota Semarang mendapatkan namanya dari nama asli Zheng He, yaitu "San Bao". Penduduk setempat membangun Klenteng Sam Poo Kong (Sanbao) dan sebuah patung untuk mengenang pahlawan maritim ini, yang menarik banyak turis dari Indonesia dan mancanegara untuk menghormati sang pelaut.

Pakar Tiongkok dari Indonesia, Veronika Saraswati, ketua unit Tiongkok di lembaga nirlaba Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan bahwa ekspedisi penting ini bukan sekadar misi perdagangan, tetapi juga merupakan gerakan besar diplomasi dan pertukaran budaya.

"Zheng He tiba di Semarang, Jawa Tengah dengan tujuan berdagang, namun akhirnya menetap lebih lama. Dia menemukan bahwa budaya Tiongkok dan Jawa memiliki banyak kesamaan. Dia memulai dengan menyebarkan sistem pertanian baru dan beralih ke pertukaran antar orang seperti budaya dan bahasa," katanya dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN).

Ia menambahkan bahwa petualangan ini membuka jalan bagi interaksi yang lebih mendalam antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia yang tidak hanya didasarkan pada komoditas, tetapi juga pertukaran pengetahuan, seni, dan bahkan nilai-nilai.

"Budaya Tiongkok dan Indonesia kini terjalin secara turun-temurun dan hal ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, karena kami melihat kedua negara memiliki nilai dan budaya yang sama di kawasan Asia," ujar Saraswati.

Hubungan bilateral semakin erat antara kedua negara ketika Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengusulkan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 untuk pertama kalinya ketika ia menyampaikan pidato di Indonesia pada bulan Oktober 2013.

Seiring dengan berkembangnya Prakarsa Sabuk dan Jalan, para ahli mengatakan bahwa ikatan budaya antara Tiongkok dan Indonesia, yang dibangun di atas sejarah bersama, akan semakin kuat.

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner