BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok akan terus menerapkan sepenuhnya strategi pembangunan berbasis inovasi, merangkul pasar global dengan keterbukaan yang lebih besar, dan berbagi hasil kemajuan sains dan teknologinya dengan dunia.  Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, pada hari Selasa.

Lin menyampaikan pernyataan tersebut dalam jumpa pers rutin, menanggapi komentar terbaru dari Presiden Federasi Robotika Internasional (IFR), Takayuki Ito, yang mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini, bahwa industri robotika Tiongkok berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendorong otomatisasi sektor manufaktur secara global.

Lin mengatakan, menurut Laporan Robotika Dunia 2025 yang dirilis oleh IFR, stok operasional robot industri di Tiongkok melampaui dua juta unit pada tahun 2024, angka yang melampaui stok dunia.

Menurutnya, robot-robot Tiongkok menikmati prospek aplikasi yang menjanjikan, mulai dari otomotif, elektronik, logam dan permesinan, hingga layanan rumah tangga, layanan kesehatan, dan pendidikan.  Para robot itu berpindah dari laboratorium, ke lini produksi pabrik dan rumah tangga di seluruh dunia.

Produksi massal robot Tiongkok dan beragam skenario aplikasinya, didukung oleh inovasi yang dinamis, dan lingkungan yang terus membaik untuk pengembangan industri.  Lin menambahkan bahwa kemajuan tersebut tidak hanya mempercepat pertumbuhan perusahaan domestik, tetapi juga mendorong pengembangan terkoordinasi di seluruh rantai pasokan internasional dan industri terkait.

Hingga saat ini, Tiongkok merupakan rumah bagi lebih dari 500.000 perusahaan teknologi tinggi, dan memimpin dunia dengan lebih dari 40 persen "Lighthouse Factories" global, yang mewakili ujung tombak manufaktur cerdas dan digitalisasi.

Perkembangan ini menyuntikkan momentum berkelanjutan ke dalam ekonomi Tiongkok, sekaligus menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan bagi kemajuan teknologi global. (The State Council)