Senin, 1 November 2021 0:30:30 WIB

Jokowi Bertemu Presiden Dewan Eropa, Bahas Afghanistan hingga Iklim
Sosial Budaya

Agsan

banner

Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Roma - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia. Berbagai isu dibahas dalam pertemuan itu, mulai dari soal Afghanistan hingga perubahan iklim.
Berdasarkan keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (31/10/2021), Jokowi menjelaskan menganai upaya Indonesia untuk membantu Afghanistan. Presiden Michel menilai, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki pengalaman yang baik dengan Afghanistan.

Kedua, Jokowi juga membahas isu perubahan iklim. Indonesia menyampaikan telah melakukan penurunan deforestasi, kebakaran hutan. Selain itu, ada pula rehabilitasi mangrove.

Jokowi berpandangan, dalam isu perubahan iklim, semua negara harus bekerja sama dan tidak saling menyalahkan. Sehingga, semua negara memiliki kemampuan melakukan transisi ekonomi dan transisi energi.

"Teknologi dan investasi menjadi kunci. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerja sama, termasuk dengan negara-negara maju," ungkapnya.

Jokowi menegaskan bahwa komitmen Indonesia sangat jelas dan konsisten. Pemenuhan nationally determined contributions atau NDC Indonesia sudah berada pada jalur yang benar. Pada saat banyak negara mengalami kebakaran hutan hebat, kebakaran hutan di Indonesia berkurang 82 persen.

"Deforestasi mengalami angka terendah dalam 20 tahun. Rehabilitasi mangrove akan mencapai 600.000 hektare dalam 3 tahun," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Selain itu, Jokowi juga membahas mengenai isu kesehatan, termasuk rencana dunia membahas Pandemic Treaty. Dalam pembahasan mengenai isu kesehatan, Indonesia menyampaikan kekhawatiran terhadap diskriminasi terhadap beberapa jenis vaksin yang dilakukan oleh Uni Eropa.

Lalu, Jokowi mendorong perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA dapat segera diselesaikan. Terlebih, perundingan terkait hal tersebut sudah berlangsung lebih dari lima tahun.

"Saya sangat berharap perundingan Indonesia-EU CEPA dapat kita selesaikan. Perundingan ini sudah memakan lebih dari lima tahun. Dengan karakter produk yang saling melengkapi, saya yakin CEPA ini akan membawa manfaat besar bagi kita," ujar Jokowi.

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

https://news.detik.com/berita/d-5791001/jokowi-bertemu-presiden-dewan-eropa-bahas-afghanistan-hingga-iklim.

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner