Sabtu, 14 Januari 2023 14:20:49 WIB
Kelenteng Tien Kok Sie didirikan pada 1745 oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede
Sosial Budaya
AP Wira

Suasana di depan Kelenteng Tien Kok Sie di dekat Pasar Gede Solo, Minggu (8/1/2023). (Solopos/Wahyu Prakoso)
SOLO, Radio Bharata Online — Menurut informasi yang ada Kelenteng tertua di Indonesia ternyata diklaim berada di Kota Solo, Jawa Tengah, kelenteng yang lokasinya berada di dekat Pasar Gede tersebut dibangun pada abad ke-17.
Setiap mendekati perayaan Tahun Baru Imlek, kelenteng menjadi salah satu spot yang ramai dikunjungi oleh masyarakat yang hendak beribadah. Kelenteng juga menjadi salah satu tempat menarik untuk berfoto saat Imlek tiba.
Hal ini juga terjadi di Kelenteng Tien Kok Sie di Kota Solo, Jawa Tengah. Tempat ibadah bagi umat Tri Darma (Konghucu, Buddha, dan Taoisme) itu diklaim sebagai kelenteng tertua di Indonesia.
Bersumber dari situs resmi Cagar Budaya Kemendikbud, Kelenteng Tien Kok Sie didirikan pada 1745 oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede.
Keberadaan kelenteng yang dulu bernama Vihara Alokiteswara ini sejalan dengan pemindahan Keraton Solo dari Kartasura ke Desa Sala pada 1745. Sebagaimana dijelaskan oleh pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro atau biasa dipanggil Kanjeng Nuky dalam unggahan di akun Instagramnya.
menurut Kanjeng Nuky pembangunan Kelenteng Tien Kok Sie yang diklaim merupakan Kelenteng yang tertua di Indonesia tersebut bermula dari warga Kampung Ketandan yang berinisiatif untuk menumbuhkan Bandar Pecinan di Kali Pepe.
Dijelaskannya, “Keberadaan Kali Pepe merupakan jalur perdagangan menuju Bengawan Solo yang merupakan jalur lalu lintas vital dan ini dibuktikan dengan keberadaan patung Thian Siang Sing Bo yang merupakan Dewi Laut. Diharapkan memberi keselamatan ketika berlayar dari Kali Pepe menuju Bengawan dan selanjutnya Jawa Timur dan sebaliknya,”
Dia juga mengatakan kelenteng yang bertuan rumah Kwan She Im Poo Sat atau Dewi Kwan Im ini dibangun sekitar 1748 atau setelah tiga tahun Keraton Solo pindah ke Desa Sala.
Mengutip unggahan akun Facebook Solo Zaman Dulu, Tien Kok Sie semula berada tak jauh dari Keraton Kartasura pada masa Sunan Paku Buwana (PB) II. Kala itu, warga Tionghoa yang sebagian berasal dari Semarang menjadi dukungan kekuatan bagi Keraton Kartasura untuk melawan VOC. Namun, setelah PB II berbalik mendukung VOC, warga Tionghoa pun melakukan perlawanan yang berujung pada hancurnya Keraton Kartasura.
Setelah PB II membangun Keraton Surakarta sebagai istana baru di Desa Sala, bandar kecil di tepi barat sungai Bengawan Solo, banyak warga Tionghoa juga meninggalkan Kartasura dan bermukim di utara Pasar Gede.
Tien Kok Sie yang diklaim sebagai kelenteng tertua di Indonesia ini kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Keputusan Wali Kota Solo pada 2014.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
