Kamis, 16 Desember 2021 5:44:21 WIB
Total Kematian akibat Covid di AS Tembus 800 Ribu, Tertinggi di Dunia
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Ilustrasi pemakaman khusus pasien Covid-19. (AP Photo)
Amerika Serikat kembali menjadi sorotan setelah total kasus kematian akibat Covid-19 di negara itu sudah menembus 800 ribu pada awal pekan ini. Dengan data ini, AS masih menjadi negara dengan tingkat kematian akibat Covid tertinggi di dunia.
The Guardian melaporkan bahwa kematian akibat Covid-19 di AS menembus angka 800 ribu setelah melaporkan kasus baru pada Selasa (14/12) lalu.
Berdasarkan data Worldometer, setelah ditambah 1.802 kasus pada Rabu dan 1.690 kasus di hari ini, total kematian akibat infeksi virus corona di Negeri Paman Sam kini sudah mencapai 823.390.
Menurut penelusuran The Guardian, total kematian karena Covid ini hampir sama dengan jumlah warga AS yang meninggal akibat jantung dan stroke setiap tahunnya.
Para ahli kesehatan di AS menganggap angka kematian yang tinggi ini sangat memilukan. Pasalnya, vaksin yang efektif sebenarnya sudah tersedia luas di AS.
Namun saat ini, baru sekitar 200 juta penduduk atau setara 60 persen populasi AS yang sudah divaksinasi. Mereka pun mendesak agar pemerintah terus menggenjot program vaksinasi.
"Hampir semua orang meninggal saat ini sebenarnya bisa dicegah. Semua terjadi karena mereka tidak diimunisasi," ucap epidemiologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Chris Beyrer.
Beyrer kemudian mengingat kembali bahwa saat vaksinasi pertama kali dilakukan, total kematian akibat Covid-19 di AS berada di angka 300 ribuan. Beberapa bulan kemudian, kematian mencapai 600 ribu pada Juni dan menembus 700 ribu di 1 Oktober.
Ia mengaku terkejut, apalagi jika mengingat perkiraan terburuk saat pandemi pertama kali melanda tahun lalu. Saat itu, skenario terburuk pemerintah adalah 240 ribu orang meninggal akibat Covid-19 di AS.
"Saat saya melihat angka itu, saya rasa luar biasa, 240 ribu orang Amerika meninggal? Sekarang, kita menembus angka itu tiga kali lipat. Saya rasa, tepat rasanya jika saya katakan kita belum keluar dari belantara masalah," katanya.cnnindonesia
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB