Senin, 15 Mei 2023 10:4:20 WIB

Tiongkok meluncurkan percontohan Budaya Baru Pernikahan

Sosial Budaya

Endro

BEIJING, Radio Bharata Online - Menjelang Hari Keluarga Internasional pada hari Senin, Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan proyek percontohan di 20 kota, untuk membangun budaya pernikahan dan kelahiran anak era baru, untuk menciptakan lingkungan sosial yang ramah terhadap kelahiran anak.

Proyek-proyek ini akan fokus pada tugas-tugas termasuk mempromosikan pernikahan, dan memiliki anak pada usia yang tepat.  Juga mendorong orang tua untuk berbagi tanggung jawab membesarkan anak, dan mereformasi harga pengantin yang tinggi dan adat istiadat kuno yang memberatkan lainnya.

Pada bulan Februari, Tiongkok meluncurkan dokumen kebijakan utama untuk tahun 2023, untuk meluncurkan kampanye khusus mengatasi masalah harga pengantin yang terlalu tinggi, dan upacara pernikahan yang boros, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat pembangunan standar budaya-etika publik, di daerah pedesaan di negara tersebut.

Setelah itu, banyak provinsi, kota dan kabupaten, telah menanggapi seruan untuk mengadvokasi budaya pernikahan era baru.

Proyek percontohan Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok ini muncul, ketika Tiongkok mengumumkan penurunan jumlah penduduk untuk pertama kalinya.

Ahli demografi independen He Yafu kepada Global Times pada hari Minggu mengatakan, sejak tahun 2017, telah terjadi penurunan angka kelahiran dan juga penurunan angka pernikahan.

Maka, langkah-langkah tersebut menargetkan isu-isu penting, yang mempengaruhi keinginan untuk menikah dan memiliki anak, dan akan membantu mengekang beberapa kebiasaan sosial yang buruk, melalui upaya jangka panjang.

Dengan perkembangan ekonomi dan sosial, konsep pernikahan generasi muda Tiongkok telah mengalami perubahan, dan menunjukkan bahwa kunci untuk meningkatkan budaya pernikahan dan melahirkan, terletak pada kaum muda.

Menurut He, masyarakat perlu lebih banyak membimbing kaum muda tentang konsep pernikahan dan melahirkan, dan mendorongnya untuk menikah dan memiliki anak. Upaya meningkatkan budaya dan lingkungan pernikahan masyarakat, akan melindungi dari kemungkinan efek negatif penurunan demografi.

He juga menunjukkan, bahwa masalah populasi bersifat kronis. Dan penurunan populasi akan berdampak kecil pada ekonomi dan masyarakat Tiongkok dalam jangka pendek.  Itu sebabnya Tiongkok diharapkan memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi biaya pernikahan dan persalinan, dan dengan penuh semangat menciptakan lingkungan sosial yang ramah terhadap kelahiran anak.

Sebagai bagian dari upaya untuk membangun era baru budaya pernikahan dan mendorong kelahiran anak, lembaga urusan sipil di beberapa kota mengumumkan, bahwa mereka akan mulai menerima pendaftaran pernikahan pada tanggal 20 Mei. (Global Times)

Komentar