New York, Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis (30/10) menyerukan gencatan senjata di Sudan sebagai tanggapan atas meningkatnya kekerasan di dalam dan sekitar El Fasher, negara bagian Darfur Utara, Sudan.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Sun Lei, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan bahwa Rapid Support Forces (RSF) di Sudan baru-baru ini menyerang dan menduduki El Fasher, yang mengakibatkan memburuknya situasi lokal dengan cepat. Tiongkok sangat prihatin dengan hal ini.

Sun menekankan bahwa mencapai gencatan senjata dan menghentikan permusuhan adalah prioritas utama. Memperkuat bantuan kemanusiaan sangat penting untuk mengatasi krisis ini, dan mempromosikan dialog serta negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik.

"Resolusi Dewan Keamanan 2736 dengan jelas menuntut RSF untuk mengakhiri pengepungannya di El Fasher dan mendesak semua pihak yang berkonflik untuk segera menghentikan permusuhan dan melindungi keselamatan warga sipil. Kehendak kolektif Dewan Keamanan tidak boleh diabaikan, dan bencana kemanusiaan tidak boleh dibiarkan terjadi berulang kali. Tiongkok mengutuk keras serangan RSF terhadap warga sipil dan penghancuran rumah sakit serta fasilitas sipil lainnya. RSF harus segera menghentikan tindakan kekerasannya dan menghormati batasan yang ditetapkan oleh hukum humaniter internasional," ujar Sun.

Situasi di Sudan telah mencapai titik kritis, kata Sun, seraya menambahkan bahwa Tiongkok mendesak RSF untuk segera mencabut pembatasan akses kemanusiaan di El Fasher, memastikan bahwa pasokan bantuan dikirimkan dan didistribusikan dengan aman, tepat waktu, dan tertib.

Menurutnya, sangat penting untuk menyediakan rute evakuasi yang aman bagi warga sipil dan melindungi pekerja kemanusiaan. Mengenai kekurangan dana untuk bantuan kemanusiaan, komunitas internasional, khususnya donor tradisional dan mitra baru, harus meningkatkan kontribusi mereka alih-alih menguranginya, dan komitmen bantuan harus segera dipenuhi.

"Sudah jelas bahwa gencatan senjata tidak akan terjadi dengan sendirinya, dan perdamaian tidak akan datang begitu saja. Komunitas internasional harus bekerja lebih cepat untuk membangun konsensus perdamaian, meningkatkan upaya mediasi, dan meningkatkan dukungan kemanusiaan. Ini akan membantu rakyat Sudan keluar dari kesulitan perang lebih cepat, menyambut fajar perdamaian, dan kembali ke kehidupan yang stabil dan damai," ujarnya.

Sun mengatakan, Tiongkok dengan tegas mendukung kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Sudan. Tiongkok mendukung upaya pemerintah Sudan untuk menjaga keamanan nasional dan memajukan proses politik, serta mendorong Sudan untuk menemukan solusi yang sesuai dengan keadaan uniknya dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.