Beijing, Bharata Online - Tiongkok pada hari Kamis (30/10) mendesak Jepang untuk bertindak hati-hati di bidang keamanan militer guna meraih kepercayaan dari negara-negara tetangganya dan masyarakat internasional.
Zhang Xiaogang, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, menyampaikan pernyataan tersebut dalam jumpa pers rutin di Beijing ketika mengomentari pernyataan keras Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, mengenai anggaran pertahanan.
Dalam pidatonya di parlemen pada 24 Oktober 2025, Perdana Menteri Jepang itu menyatakan kesiapannya untuk lebih mempercepat pembangunan militer Jepang. Ia berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan negara menjadi 2 persen dari produk domestik bruto pada Maret mendatang, dua tahun lebih cepat dari rencana tersebut, dan merevisi Strategi Keamanan Nasional serta dua dokumen pertahanan penting lainnya pada akhir tahun 2026.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanannya secara substansial, secara bertahap melonggarkan pembatasan ekspor senjata, dan mengejar terobosan dalam pengembangan kapabilitas militer. Hal ini menimbulkan keraguan serius tentang apakah Jepang benar-benar mematuhi kebijakannya yang berorientasi pada pertahanan dan komitmennya terhadap pembangunan yang damai. Kami mendesak Jepang untuk bertindak bijaksana di bidang keamanan militer guna meraih kepercayaan dari negara-negara tetangganya dan komunitas internasional melalui tindakan nyata," ujar Zhang.
 
                                                                           
                       
                       
                       
                      