Jumat, 30 Desember 2022 8:40:38 WIB

Ibnu Sina Bapak Kedokteran Dunia
Sosial Budaya

AP Wira

banner

Ibnu Sina/Foto: (Morocco World News)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Dikenal oleh dunia barat dengan Avicenna Ibnu Sina dijuluki sebagai Bapak Dokter Dunia.Ibnu Sina merupakan seorang filusuf dan juga cendikiawan, selain dalam bidang kesehatan banyak sekali karya beliau salah satu yang paling terkenal yaitu Al-Qanun fi Thib (Canon of Medicine).

Memiliki nama lengkap Abu Ali Al-Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina,  Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M/ 370 H, di Afsana, Bukhara, Uzbekistan. Ayahnya bernama Abdullah, seorang yang dihormati. Ibunya Bernama Setareh, berasal dari Bukhara.

Ibnu Sina atau Avicenna adalah seorang polimatik Persia yang memberikan sumbangan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, kedokteran, dan sains. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Islam dan salah satu ilmuwan terbesar pada masa abad pertengahan.

seperti disitat dari Beautynesia, Beberapa karyanya yang  terkenal termasuk “Book of Healing” dan “Canon of Medicine”, kedua karya tersebut banyak dipelajari dan digunakan di dunia Islam dan luar. Ia juga menulis secara luas tentang berbagai topik termasuk metafisika, logika, matematika, dan karyanya telah memiliki dampak yang abadi dalam perkembangan bidang-bidang tersebut.

Adapun beberapa karya dan penemuan Ibnu Sina lainnya yang terkenal adalah

1. Kitab Al-Qanun Fi Thib

Karya beliau yang paling terkenal merupakan Kitab Al-Qanun fi Thib, buku tersebut menjelaskan ensiklopedia dalam bidang kedokteran, dan diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Kitab ini dijadikan sebagai rujukan terpenting untuk mengajarkan ilmu kedokteran di Eropa.

2. Kitab Arjuzah Ibnu Sina Ath-Thibbiyah

Kitab ini merupakan ringkasan dari Al-Qanun fi Thib atau Canon of Medicine, isinya berupa sajak yang terdiri dari 1329 bait. Buku ini banyak diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin, dan menjadi pegangan dokter-dokter Eropa pasca masa kebangkitan.

Sehingga, buku ini dapat dijadikan buku panduan dokter yang mudah dihafal, dan dapat digunakan secara praktis.

3. Mausu’ah Asy-Syifa’

Karya ini merupakan ensiklopedia berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti filsafat, logika dan ilmu pengetahuan alam.

Dalam buku ini, Ibnu Sina membahas tentang fenomena alam seperti terbentuknya awan serta kabut, terbentuknya gunung, sebab-sebab terjadinya gempa bumi, jatuhnya meteor, terjadinya pengembunan, munculnya pelangi, dan lain sebagainya.

4. Penemu Teori Penularan TBC

Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertama yang menemukan teori penularan virus TBC. Namun, selama berabad-abad teori tersebut belum diterima oleh ilmuwan Barat.

Setelah ditemukan mikroskop dunia barat, baru menerima teori tersebut teori Ibnu Sina bisa diterima kebenarannya setelah mulai maju teknologi kedokteran.

5. Penemu Manfaat Ethanol

Dalam bukunya, “Book of The Composition of Alchemy”, Avicenna menggambarkan distalasi anggur untuk menghasilkan ethanol, ia juga menulis tentang penggunaan ethanol sebagai pelarut disinfektan. Ia mengenali kemudahan terbakarnya ethanol dan kemampuannya untuk menyebabkan beberapa zat, dan ia menggunakannya dalam sejumlah reaksi kimia.

Karya Avicenna tentang ethanol dan zat lainnya menjadi pondasi perkembangan kimia modern dan pemahaman tentang sifat-sifat dan penggunaan berbagai zat kimia.

6. Pelopor Aroma Terapi

Ia menulis tentang penggunaan minyak esensial dari berbagai tumbuh-tumbuhan untuk mengobati berbagi keluhan kesehatan. Ia juga mengidentifikasi banyak minyak esensial yang digunakan dalam aroma terapi modern, termasuk minyak esensial lavender, peppermint, dan rose.

Avicenna juga menulis tentang cara menyuling minyak esensial dari tumbuh-tumbuhan dan menggunakannya dalam terapi aroma. Karyanya tentang aroma terapi telah membantu dalam mengembangkan praktik di dunia Islam maupun Barat.

7. Penemu Adanya Pengaruh Pikiran dan Kondisi Fisik Seseorang

Teori ini telah lama dikemukakan dan dipraktikan oleh Ibnu Sina. Namun, teori ini baru diakui kebenarannya di zaman modern seperti sekarang.

Ibnu Sina telah berpendapat seribu tahun lalu, ia selalu berpesan kepada muridnya, “jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien”.

 

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner