Rabu, 11 Januari 2023 12:2:56 WIB

Lato-lato, Mainan Asli AS yang Sudah Dilarang Negeri Asalnya
Sosial Budaya

AP Wira

banner

Mainan yang sedang viral Lato-Lato (instagram.com/wincollection.os/)

JAKARTA, Radio Bharata Online – Anda mungkin sudah tidak asing dengan Lato-lato, mainan yang satu ini sekarang sedang naik daun. Disebut sebagai mainan jadul, lato-lato ternyata sudah ada sejak 1960-an dan dilarang di Amerika Serikat (AS). Media sosial kini sedang diramaikan dengan kepopuleran lato-lato. Boleh dibilang semua kalangan memainkannya. Angkatan boomers pun banyak yang bernostalgia dengan permainan ini. Generasi berikutnya dan terkini juga tak mau kalah. Bahkan, anak-anak beradu lato-lato dan mengincar hadiah dari lomba.

Dilansir dari Amazon, lato-lato ternyata berasal dari AS. Mainan ini dinamai clakers atau knockers.
Permainan ini populer di akhir tahun 1960-an sampai 1970-an. Cara bermainnya sama dengan lato-lato, yakni dua bolanya digantung dan dibenturkan hingga membuat irama bunyi yang khas. Namun dalam prosesnya, pada tahun 1985, lato-lato mulai dilarang diperjualbelikan. Keselamatan anak jadi alasannya.

Clackers sempat memakan korban. Bandul yang terbuat dari akrilik itu bisa pecah jika dibenturkan terlalu keras. Saat itu banyak anak-anak AS yang terluka karena terkena pecahan dari bandul clackers.

Jika anda mencari dengani kata kunci clackers di laman internet. Sejumlah pemberitaan soal kepopuleran mainan ini sudah tercatat di sana. Tidak hanya di  AS, mainan ini juga populer di Kanada. Karena banyak anak-anak yang terluka, akhirnya pemerintah Kanada juga melarang mainan ini. Akibatnya mainan Lato-lato pun kemudian padam cukup lama, sampai akhirnya kembali berjaya di tahun 1990-an. Desainnya permainan ini diperbarui dengan bahan plastik yang umumnya berwarna cerah.

Di tahun 2017, lato-lato mulai populer di Mesir dengan nama Sisi's Balls, yang ditujukan untuk menyindir Presiden Abdel Fattah el-Sisi. Sisi's Ball artinya buah zakar dari Presiden el-Sisi. Disebut penghinaan, akhirnya permainan ini disita oleh polisi. Jumlah yang disita sampai 1.403 pasang!

Kini lato-lato menjadi permainan yang muncul kembali dan sangat populer.

detik.com

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner