Senin, 12 Juni 2023 10:29:58 WIB
Kolaborasi interdisipliner teliti asal-usul peradaban Tiongkok
Sosial Budaya
Endro
Boneka bayangan yang digunakan dalam Piyingxi, atau wayang kulit Tiongkok Foto: VCG
BEIJING, Radio Bharata Online - Para cendekiawan dan ahli di bidang arkeologi Tiongkok, menyerukan lebih banyak upaya kolaborasi interdisipliner untuk memperkuat penelitian tentang asal-usul peradaban Tiongkok.
Para arkeolog berkumpul selama akhir pekan di Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya, untuk merayakan Hari Warisan Budaya dan Alam Nasional Tiongkok, yang jatuh pada hari Sabtu.
Selain acara yang diadakan di Chengdu, ibu kota Sichuan, pada hari itu, lebih dari 7.200 acara budaya diadakan di seluruh negeri, untuk menandai hari yang berfokus pada penghargaan terhadap warisan budaya, dan memperkuat kepercayaan diri budaya.
Chen Xingcan, kepala Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, telah mengungkap bahwa usia situs arkeologi Sanxingdui di Sichuan, telah dipersempit setelah lebih dari 200 sampel karbon dikumpulkan dan dipelajari.
Data penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa penguburan di situs tersebut terjadi sekitar akhir Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM), dan awal Dinasti Zhou (1046 SM-256 SM).
Museum Sanxingdui, yang terletak di kota tetangga Chengdu, Guanghan, akan ditutup sementara mulai tanggal 20 Juni, untuk mempersiapkan pameran untuk museum baru, yang dijadwalkan akan diresmikan pada tanggal 28 Juli, saat Chengdu menjadi tuan rumah Summer Universiade.
Digitalisasi peninggalan budaya, masih menjadi isu yang perlu dieksplorasi lebih lanjut, terutama untuk artefak yang rapuh seperti kertas kuno, di mana digitalisasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidupnya.
Chen Gang, seorang profesor dari Departemen Warisan Budaya dan Museologi, Universitas Fudan, mengatakan bahwa timnya telah mengembangkan perpustakaan spesimen, dan basis data untuk peninggalan berbasis kertas.
Peralatan seperti sistem pengamatan mikroskopis beresolusi sangat tinggi telah dikembangkan, yang telah meningkatkan tingkat teknologi pengenalan peninggalan budaya berbasis kertas. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB