Rabu, 15 Maret 2023 9:9:11 WIB
Varietas 'Beras Super' Tiongkok Beri Dampak Positif Bagi Pertanian Nigeria
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Petani Nigeria (cctvplus)
Jos, Radio Bharata Online - Petani di Nigeria menyerukan kepada pemerintah untuk mendukung pengenalan varietas padi unggul dari Tiongkok sebagai cara untuk mengurangi kelaparan dan meningkatkan pendapatan mereka.
Petani padi di negara ini menghadapi kondisi tanah yang buruk, perubahan iklim, varietas unggul rendah dan biaya input yang tinggi seperti benih, pupuk dan bahan kimia pertanian. Tapi, para petani lokal kini bersemangat dengan prospek varietas padi baru yang lebih keras yang datang dari Tiongkok.
Green Super Rice Project telah diluncurkan oleh para ilmuwan pertanian Tiongkok di Nigeria bagian tengah utara dengan para petani di bagian lain negara itu mengatakan mereka juga menantikan untuk menguji coba varietas baru tersebut.
"Kami jarang menanam padi di sini, terutama karena varietas yang kami miliki tidak tumbuh dengan baik. Tanahnya keras dan membutuhkan pestisida tertentu yang tidak tersedia. Jika ada varietas padi yang akan tumbuh subur di sini meskipun ada kekhawatiran, kami siap untuk coba dan lihat," kata Bature Yohanna, seorang petani Nigeria.
"Saya telah mencoba menanam padi pada musim yang berbeda, tetapi hasilnya tidak baik. Saya dengan senang hati menerima varietas apa pun yang akan tumbuh dengan baik di sini," ujar petani lainnya, Nasiru Yakubu.
Menurut Chinese Academy of Agricultural Sciences, Green Super Rice Project sedang bereksperimen hingga 79 varietas padi yang lebih keras yang dibiakkan untuk menahan dampak perubahan iklim.
Para ahli mengatakan bahwa varietas padi yang lebih keras dapat mendorong ekonomi Nigeria, sehingga bermanfaat bagi pemerintah untuk merangkul proyek tersebut dan berbuat lebih banyak untuk meningkatkan akses ke 'beras super' di negara tersebut.
"Varietas baru bagi petani adalah lebih banyak produksi. Bagi ekonomi, lebih banyak produksi berarti lebih banyak pendapatan, dan lebih banyak pendapatan menghasilkan lebih banyak pajak, tidak hanya untuk pemerintah atau negara tetapi secara nasional. Dan kemudian, begitu ada peningkatan produksi, itu berarti menciptakan lebih banyak lapangan kerja," jelas pakar pertanian Nuhu Danle Ma'an.
Badan Penelitian dan Pengembangan Ruang Angkasa Nasional Nigeria telah menandatangani nota kesepahaman dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok untuk meningkatkan kolaborasi dalam pemantauan tanaman, penelitian kooperatif, dan peningkatan kapasitas. Para pejabat mengatakan itu dapat membantu Nigeria mencapai Nol Kelaparan pada tahun 2030. Ini adalah salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB