Rabu, 20 Juli 2022 11:20:0 WIB

Sunan Pojok Blora, di Antara Sultan Agung dan Cheng Ho
Sosial Budaya

Agsan

banner

Makam Sunan Pojok Blora-Image/istimewa @robieborie

Blora - Selama ini mungkin kita lebih mengenal para sunan yang tergabung dalam Wali Songo. Karena itu bila disebut nama Sunan Pojok sebagian dari kita akan mengernyitkan dahi mengingat embel-embel kata 'Pojok'?
\r\n
\r\nSekitar satu kilometer sebelum memasuki alun-alun, tertulis Makam Sunan Pojok di tembok megah berbahan bata merah. Di kanan-kiri ada gapura ala Mataraman, lengkap dengan bangunan joglo yang cukup besar.
\r\n
\r\nBegitu memasuki kompleks tersebut, di halaman sebelum bangunan utama terdapat 17 makam. Di dalam bangunan utama ada satu makam berpagar khusus yang merupakan makam Sunan Pojok. Di sekelilingnya masih ada 7 makam yang merupakan anak-anaknya, seperti Pangeran Joyodipo dan Pangeran Joyokusumo.
\r\n
\r\nBooklet 'Sesarengan Membangun Blora' yang diterbitkan Pemkab Blora menyebutkan Sunan Pojok merupakan pejabat tinggi militer Kerajaan Mataram Islam saat dipimpin Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1613 - 1645.
\r\n
\r\nNama kecilnya Abdurrohim dan kemudian dikenal sebagai Syekh Amirullah Abdurrohim atau Mbah Benun saat menjadi wali Pojok Blora. Di lingkungan militer kerajaan namanya juga dikenal dengan Pangeran Surobahu.
\r\n
\r\nSebagai panglima perang, Sunan Pojok ditugaskan oleh Sultan Agung untuk melawan VOC di Batavia. Bersama pasukannya dia memenangi peperangan pada 26 November 1626.
\r\n
\r\nSunan Pojok semula dimakamkan di Dusun Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo. Oleh putranya, RM Sumodito yang merupakan Bupati Blora pertama makam dipindahkan ke Makam Gedong Blora di selatan Alun-alun Blora seperti sekarang ini.
\r\n
\r\nPada 2001, makam dibuatkan bangunan joglo. Karena jumlah peziarah dari berbagai daerah semakin banyak, pada Juni 2017 kompleks pemakaman diperluas dan dibuatkan bangunan joglo baru lengkap dengan benteng dan gapura. Penataan yang menghabiskan bantuan dana sebesar Rp 833 juta dari Pemprov Jawa Tengah selesai pada 18 Oktober 2017.
\r\n
\r\nDalam kesempatan terpisah, Soesilo Toer punya pendapat berbeda terkait nama dan asal-usul Sunan Pojok. Lelaki kelahiran Blora, 17 Februari 1937 itu menyebut secara umum Sunan itu merupakan orang-orang dari Selatan daratan Tiongkok
\r\n
\r\n"Su itu kan artinya suhu, orang terkenal, atau orang pandai. Nan, selatan dari daratan Tiongkok. Nah, Sunan Pojok itu aslinya Sun An Po Giok, anak buah Cheng Ho"  tutur adik sastrawan Pramoedya Ananta Toer itu.
\r\nhttps://travel.detik.com/domestic-destination/d-6189409/sunan-pojok-blora-di-antara-sultan-agung-dan-cheng-ho.
\r\n
\r\n 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner