Kamis, 2 Desember 2021 9:56:7 WIB

Rusia Tahan 3 Mata-mata Ukraina, Salah Satunya Rencanakan Serangan Teroris
Sosial Budaya

Angga Mardiansyah

banner

Ilustrasi (dok. Getty Images/iStockphoto/Fahroni)

Otoritas Rusia menyatakan pihaknya telah menahan tiga mata-mata Ukraina, dengan salah satunya merencanakan serangan teroris. Penahanan mata-mata Ukraina ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam konflik dengan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/12/2021), dinas intelijen domestik Rusia, FSB, tidak menjelaskan lebih lanjut kapan dan di mana ketiga mata-mata Ukraina itu ditahan. Hanya disebutkan bahwa dua terduga mata-mata, yang merupakan ayah dan anak, adalah agen-agen dinas keamanan Ukraina, SBU.

"(Keduanya) Bepergian ke Rusia untuk mengumpulkan informasi dan mengambil foto-foto dan video-video dari perusahaan-perusahaan strategis penting dan objek infrastruktur transportasi," demikian pernyataan FSB.detiknews

Menurut FSB, pasangan ayah dan anak warga Ukraina itu mengaku direkrut oleh SBU yang menawari mereka bayaran sebesar US$ 10 ribu.
Baca juga:
Menlu AS dan Rusia Akan Bertemu Bahas Situasi di Ukraina

Satu mata-mata lainnya, yang juga warga Ukraina, disebut berencana untuk melakukan sebuah serangan. FSB menyebut mata-mata ketiga itu 'direkrut dan bertindak atas instruksi' seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina.

"Serangan direncanakan akan dilakukan dengan meledakkan dua peledak rakitan dengan berat total 1,5 kilogram yang setara dengan TNT," sebut FSB dalam pernyataannya.

Tidak disebutkan secara spesifik di mana atau kapan rencana serangan itu akan dilakukan.

Penahanan mata-mata Ukraina itu diumumkan saat ketegangan menyelimuti konflik sejak lama di Ukraina bagian timur dengan separatis pro-Rusia. Konflik yang terjadi di dua wilayah timur Ukraina yang berbatasan dengan Rusia itu semakin meluas beberapa pekan terakhir, dengan sekutu-sekutu Barat mengklaim Rusia berencana menginvasi Ukraina pada musim dingin ini.

Rusia menyangkal tuduhan itu dan balik menuding Ukraina mengerahkan separuh pasukannya ke dekat zona konflik.

Separatis pro-Rusia merebut dua wilayah di Ukraina bagian timur itu sejak tahun 2014, sesaat usai Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina.

Baik Ukraina maupun sekutu-sekutu Baratnya menyatakan Rusia mengerahkan tentara dan perlengkapan militer ke perbatasan untuk mendukung separatis. Tuduhan itu dibantah mentah-mentah oleh Rusia.
 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner