Rabu, 28 Juni 2023 16:50:16 WIB
Kota Kuno yang Bersejarah Lama
Sosial Budaya
CRI/ Angga
Kota Kuno yang Bersejarah Lama
Kota kuno adalah pemandangan di dalam mata orang yang asing, juga adalah kerinduan dalam hati orang-orang di kampung halaman, maka ia selalu dirindukan oleh Presiden Xi Jinping.
Setiap berkunjung ke kota kuno, setiap menyentuh sejarah, Xi Jinping selalu menekankan pentingnya pelestarian. Dalam hatinya, budaya dan sejarah adalah jiwa kota, perlu melestarikan warisan budaya dan sejarah kota dengan baik seperti melindungi jiwa sendiri.
Pada 40 tahun yang lalu, Xi Jinping yang masih berusia kurang dari 29 tahun bertugas di Kabupaten Zhengding, Provinsi Hebei. Saat itu, berbagai peninggalan budaya tingkat nasional di Zhengding sudah lama tidak direnovasi. Xi Jinping secara langsung mendorong pekerjaan renovasi dan pelestarian peninggalan budaya. Saat ini, kota Zhengding sudah benar-benar menjadi “kota kenangan”, jalan-jalan kuno, bangunan kuno, kuli kuno dan pagoda kuno, semuanya adalah budaya, setiap penjuru kota mempunyai kisah.
Kota Kuno Zhengding mulai dibangun pada 1.600 tahun yang lalu, dalam sejarah terdapat sebutan “bendungan kota Beijing”, yang juga disebut sebagai kota perkasa bagian utara.
Pada tanggal 15 Juni malam tahun 2015, Presiden Xi Jinping yang sedang melakukan inspeksi di Kota Xi’an datang ke Tembok Kuno Xi’an untuk meninjau keadaan pelestariannya. Saat memegang batu bata tembok yang bersejarah itu, Xi Jinping mengatakan, tembok ini begitu kukuh, tinggi dan sangat kuat. Ia berpesan bahwa tembok ini adalah harta dunia, hendaknya dilestarikan dengan baik.
Xi’an dahulunya disebutkan sebagai Chang’an, adalah ibu kota dari tiga belas dinasti, sekaligus titik tolak Jalan Sutra Kuno. Di antaranya, tembok kota Xi’an yang dibangun pada zaman Dinasti Sui dan Tang dan diperluas pada zaman Dinasti Ming adalah bangunan tembok kuno yang bersejarah terlama, berskala terbesar dan terpelihara paling baik.
Pada tanggal 1 Februari tahun 2019, Presiden Xi Jinping meninjau ke hutong alias lorong kota Beijing. Saat itu ia mengapresiasi cara pemeliharaan dan pengelolaan kota kuno di Beijing. Ia menekankan, hendaknya mengoordinasikan perbaikan distrik kuno di kota dengan pelestarian situs bersejarah. Tidak hanya memperbaiki lingkungan hidup, tapi juga melestarikan warisan budaya dan sejarah, mengintegerasikan budaya sejarah dengan kehidupan modern.
Kota lama Beijing sebagai satu-satunya kota lama yang terpelihara dengan baik dalam sejarah selama ribuan tahun di Tiongkok adalah warisan budaya dan sejarah. Hutong, Siheyuan juga disebut sebagai jiwa kota Beijing, adalah cermin perubahan dan perkembangan kota kuno ini, serta mengandung atmosfer budaya yang kental dan mendalam.
Pada tanggal 12 Oktober 2020, Xi Jinping melakukan peninjauan ke Kota Kuno Chaozhou, selama inspeksinya, Xi Jinping berpesan bahwa jika mencintai kota ini, perlu melindungi dan membangunnya dengan baik. Hendaknya melestarikan peninggalan budaya dan sejarah kota ini dengan baik, melanjutkan konteks budaya kota ini, dan menyelaraskan sejarah dengan zaman kini.
Nama Chaozhou dibangun pada Dinasti Sui yakni tahun 591 Masehi, adalah tempat asal-usul budaya Chao, juga adalah tempat penting pada Jalan Sutra Maritim.
Pada tanggal 27 Januari 2022, Presiden Xi Jinping mengunjungi Kota Kuno Pingyao, Provinsi Shanxi. Selama inspeksinya di Pingyao, Xi Jinping kembali membicarakan “Tiga Penghormatan”. Ia mengatakan, warisan sejarah dan budayan memikul gen dan darah bangsa Tionghoa, tidak hanya merupakan milik generasi saat ini, namun juga milik generasi selanjutnya. Hendaknya menghormati sejarah, menghormati kebudayaan dan menghormati ekologi, melestarikan peninggalan sejarah dan budaya secara menyeluruh.
Kota Kuno Pingyao dibangun dari tahun 827-782 SM, adalah salah satu kota kuno yang terpelihara paling sempurna. Berjalan di Pingyao seperti memasuki museum sejarah yang besar. Pada tahun 1997, Pingyao dicantumkan oleh UNESCO ke dalam daftar Warisan Budaya Dunia.
Pewarta : CRI
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB