Minggu, 31 Juli 2022 17:50:17 WIB

Barongsai TNI-AD Semarang Daya Tarik Tersendiri Kirab Budaya Cheng Ho
Sosial Budaya

Andy Qiu

banner

Batalyon Arhanud-15 Kodam IV/DIP Semarang saat tampil di Kirab Budaya Festival Cheng Ho Semarang 2022

Semarang, Bharata Online - Ada yang unik dari acara kirab budaya perayaan hari kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Semarang yang ke-617 yang diadakan Sabtu (30/7). Adalah tampilnya tim barongsai (tarian singa) dan liong (naga) dari Batalyon Arhanud-15 Kodam IV/DIP TNI-AD Semarang yang sangat menarik perhatian.

\r\n\r\n

Barongsai dan liong adalah atraksi tradisional Tionghoa yang memadukan unsur seni, budaya, bela diri, dan akrobat. Di dalamnya terkandung unsur kegigihan dan kerja sama tim yang solid.

\r\n\r\n

Dari lebih dari 20 atraksi yang tampil dalam kirab budaya Sabtu lalu, tim barongsai dan liong dari Batalyon Arhanud-15 Kodam IV/DIP TNI-AD Semarang menjadi yang pamungkas atau atraksi penutup dan menjadi salah satu atraksi yang paling berkesan. Uniknya, para pemain mengenakan pakaian loreng khas TNI dan menggunakan desain warna barongsai dan liong yang dinominasi warna hijau, seolah-olah juga merupakan represntasi seragam tentara.

\r\n\r\n

Tim barongsai dan liong Batalyon Arhanud-15 Kodam IV/DIP TNI-AD Semarang dibentuk pada tahun 2003. Ketika itu, dalam rangka menyambut hari ulang tahun altileri pada bulan Desember 2003, komandan satuan yang saat itu menjabat, Letkol Artileri Eko Supriadi menggagas dibentuknya perkumpulan barongsai dan naga. Saat ini barongsai dan naga termasuk kegiatan ekstrakulikuler kesenian satuan.

\r\n\r\n

Menurut ketua panitia rangkaian perayaan ini Sindoro Untoro, Klenteng Tay Kak Sie sebagai penyelenggara sengaja menempatkan mereka sebagai atraksi terakhir agar hadirin menonton kirab sampai selesai. Penampilan merekalah yang paling ditunggu-tunggu.

\r\n\r\n

Letnan Dua Harris yang merupakan koordinator lapangan tim ini mengatakan bahwa mereka melakukan latihan khusus untuk penampilan kali ini.

\r\n\r\n

"Hari-hari biasa latihan 1 minggu 1 kali. Tapi kalau ada event atau pertandingan, frekuansi latihan akan ditingkatkan menjadi sehari sekali atau dua kali," ungkap Harris.

\r\n\r\n

Sersan Dua Sumarno yang merupakan anggota generasi ke-2 yang saat ini sebagai pelatih sekaligus pemain yang sudah 18 tahun aktif di tim ini mengatakan bahwa kegiatan barongsai dan naga ini adalah ranah bagi TNI untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, meningkatkan toleransi dan tidak membeda-bedakan. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan kerja sama tim karena gerakannya harus serasi dalam satu komando.

\r\n\r\n

"Kalau ada 1 orang yang salah pasti ke belakang salah semua. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh tentara," jelas Sumarno.

\r\n\r\n

Berbagai prestasi baik tingkat daerah maupun nasional telah diraih oleh tim barongsai dan naga dari Batalyon Arhanud-15 Kodam IV/DIP TNI-AD Semarang. Sersan Dua Eko Satrio yang telah bergabung sejak 2008 membagikan beberapa di antaranya yang berkesan baginya, "Kejuaraan Nasional terakhir tahun 2018 kita dapat 2 (medali) emas. Eksibisi PON tahun 2016 dapat 2 emas juga. Dan menutur saya yang paling berkesan adalah 4 kali juara 1 berturut-turut di Yogya Dragon Festival dan mendapatkan piala bergilir yang paling besar dari Sri Sultan."

\r\n\r\n

"Sasana seluruh Indonesia belum pernah ada yang punya," tambah Sersan Dua Sumarno.

\r\n\r\n

Harapan mereka ke depan adalah bisa mewakili Jawa Tengah untuk bertanding di PON 2024.

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner