Jumat, 12 Januari 2024 10:46:32 WIB

Sejarawan Turki Menyatukan Budaya Melalui 'The Art of War'
Sosial Budaya

Endro

banner

Profesor Sinolog Turki Giray Fidan menyatakan bahwa Tiongkok tidak hanya berkembang pesat dalam 70 tahun dan membawa kebahagiaan bagi rakyatnya sendiri, tetapi juga memberikan contoh bagi dunia. (CRI Turkiye)

BEIJING, Radio Bharata Online - Ketika Sinolog (pakar bahasa dan sejarah Tiongkok) dari Turki, Giray Fidan, menemukan teks klasik 'The Art of War' karya Sun Tzu, ia memulai sebuah perjalanan yang tidak hanya mengubah jalan hidupnya, tetapi juga sekaligus mempengaruhi tatanan budaya di Turki.

‘The Art of War’ yang diterjemahkan oleh Fidan ke dalam bahasa Turki pada tahun 2014, menandai titik balik dalam mempromosikan budaya Tiongkok di negara tersebut.  Di Turki, buku tersebut terjual lebih dari 400.000 eksemplar, suatu prestasi yang luar biasa, mengingat penjualan yang melebihi 100.000 eksemplar dianggap sebagai sebuah kemenangan di Turki.

Fidan mengaitkan keberhasilan luar biasa dari perjanjian militer Tiongkok kuno ini, dengan relevansi abadi dari pesan intinya, yakni “perdamaian dan penghindaran konflik”.  Filosofi buku ini bergema di kalangan pembaca Turki, menyoroti semakin besarnya ketertarikan terhadap budaya Tiongkok dan prinsip-prinsip ketenangan dan harmoni yang mengakar.

Kesuksesan ‘The Art of War’ memacu Fidan untuk melanjutkan misi pertukaran budayanya. Terjemahan berikutnya atas karya-karya penting Tiongkok, seperti 'Zhen Guan Zheng Yao' ('The Essentials of Governance'), semakin memicu minatnya terhadap budaya Tiongkok, mengikuti gelombang keingintahuan, yang dipicu oleh kemajuan ekonomi, dan hubungan strategi Tiongkok-Turki.

Berkat pengaruh Fidan yang melampaui dunia sastra, terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah warga Turki yang mempelajari bahasa Mandarin. Universitas Fidan telah meluncurkan program sarjana bahasa Mandarin, yang mencerminkan minat global yang lebih luas terhadap Tiongkok.  Banyak orang Turki memandang penguasaan bahasa dan pemahaman budaya Tiongkok, sebagai investasi berharga untuk masa depan mereka.

Kisah Giray Fidan dan terjemahannya atas ‘The Art of War’ telah menghadirkan narasi pertukaran budaya dan rasa ingin tahu bersama, menyoroti minat global yang terus meningkat terhadap kekayaan sejarah, bahasa, dan budaya Tiongkok. Ini adalah kisah tentang dedikasi seorang pria untuk menjembatani kesenjangan budaya, dan memupuk pemahaman yang terus diterima oleh masyarakat di Turki dan dunia. (bnnbreaking)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner