Jumat, 18 Oktober 2024 10:32:10 WIB

Tari Jalanan Semakin Populer Di Tiongkok
Sosial Budaya

Endro

banner

Penari gaya bebas Jepang Kyoka (tengah) memberikan instruksi kepada siswa di G-Steps Dance Studio di Beijing pada bulan Agustus 2023. [Foto disediakan untuk CHINA DAILY]

BEIJING, Radio Bharata Online - Di lanskap perkotaan Tiongkok yang ramai, budaya tari jalanan yang semarak mulai bermunculan, khususnya di kalangan profesional muda yang ingin melepaskan diri dari kehidupan kerja yang sangat menuntut.

Para profesional muda Tiongkok telah merangkul sejumlah gaya tari, seperti tari kontemporer, tari rakyat Tiongkok, dan tari klasik Tiongkok, tetapi tari jalanan adalah yang paling menyenangkan bagi para amatir dan pemula.

Dibandingkan dengan bentuk tari lainnya, seperti balet dan tari klasik Tiongkok, tari jalanan mudah dipelajari, membuat orang mengatasi rasa takut mereka dan membangun kepercayaan diri. 

Fan Xiaoyu pria berusia 34 tahun yang mengelola G-Steps Dance Studio mengatakan, tari jalanan juga meningkatkan kesadaran dan membantu orang untuk tetap fokus secara mental.  G-Steps Dance Studio adalah salah satu perusahaan instruksi tari terbesar di Tiongkok, yang memiliki lebih dari 30 cabang di Beijing dan telah melatih lebih dari 150.000 orang. 

Fan mengatakan, perkembangan budaya tari terkait erat dengan urbanisasi. Menurutnya, ketika bahasa gagal menyampaikan makna, kita dapat berkomunikasi melalui bahasa tubuh.

Fan menegaskan, terlepas dari latar belakang apakah pekerja kantoran yang masih pemula, atau penari profesional dengan pengalaman bertahun-tahun, setiap orang memiliki potensi yang sama untuk menari.   Siswa termuda Fan berusia sekitar 4 tahun, dan yang tertua berusia lebih dari 60 tahun. Menari adalah kesenangan universal bagi orang-orang dari segala usia dan pekerjaan.

Seorang Instruktur tari di G-Steps, Yu Zhongyuan, bergabung dengan perusahaan itu pada tahun 2017, setelah ia menjadi juara kedua dalam salah satu kompetisi tari jalanan terbesar di dunia.

Yu telah mendedikasikan dirinya untuk tari jalanan sejak ia masih remaja. Setelah ia pindah ke Beijing dari Qingdao di provinsi Shandong untuk belajar hukum, ia memenangkan sejumlah kompetisi tari jalanan, dan memberikan kelas tari jalanan di universitas-universitas di ibu kota.

Yu mengatakan,  tidak seperti para profesional, kecintaan terhadap tari di kalangan amatir ini bukan sekadar tren, melainkan perubahan gaya hidup dan sarana ekspresi diri, bagi generasi yang berusaha menyeimbangkan pekerjaan dan pemenuhan pribadi. (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner