Sabtu, 20 Juli 2024 10:17:38 WIB

Festival Puisi BRICS Membantu Meningkatkan Pertukaran Budaya
Sosial Budaya

Endro

banner

Penyair asing mencoba mengukir anjing laut pada Festival Puisi Pemuda Internasional Pertama: Sesi Khusus untuk Negara-negara BRICS di Hangzhou, provinsi Zhejiang, pada hari Jumat. LIU TONG

HANGZHOU, Radio Bharata Online - Cuaca di Hangzhou, provinsi Zhejiang, sangat panas akhir-akhir ini, namun tidak menyurutkan semangat para penyair dari seluruh dunia untuk mengenal budaya Tiongkok, dan berkomunikasi dengan rekan-rekan Tiongkok melalui media puisi.

Festival Puisi Pemuda Internasional Pertama: Sesi Khusus untuk Negara-negara BRICS, dibuka pada hari Jumat di Hangzhou, mempertemukan 49 penyair dari sembilan negara, yakni Brasil, Rusia, India, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran dan Ethiopia , bersama 23 penyair Tiongkok. 

Diselenggarakan oleh Asosiasi Penulis Tiongkok, acara ini bertujuan untuk membina persahabatan melalui puisi, dan menggunakan bentuk seni untuk meningkatkan pertukaran budaya.

Selama rencana perjalanan enam hari, para penyair akan menjelajahi tempat-tempat indah, mengunjungi museum, dan menyelami desa-desa dan kota-kota kuno di Hangzhou. 

Mereka juga akan pergi ke Tembok Besar, berkeliling Kota Terlarang dan mempelajari lebih dalam budaya Tiongkok di Beijing pada hari Minggu. Festival ini meliputi penyerahan naskah puisi ke museum, pembacaan puisi, pertukaran akademis yang berpusat pada penciptaan puisi, dan komunikasi dengan mahasiswa.

Setelah mengunjungi Danau Barat yang terkenal di Hangzhou, penyair Brasil Luiza Romao terkesan dengan pemandangan yang indah. Dia mengatakan festival puisi memungkinkan para penyair dari berbagai latar belakang budaya untuk berkomunikasi, memberikan mereka cara lain untuk melihat dunia, dan menulis dengan belajar dari satu sama lain.

Sebagian besar penyair asing belum pernah mengunjungi Tiongkok sebelumnya. Pengetahuan mereka tentang bangsa Tionghoa, sebagian besar diperoleh dari internet. Penyair Afrika Selatan Gaireyah Fredericks mengatakan dia tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dia akan berdiri di tanah Tiongkok dan membagikan puisinya. Puisinya berfokus pada kehidupan sehari-hari masyarakat, dan dia suka mengamati orang.

Penyair Tiongkok Liang Xiaoming memperkenalkan dua penyair besar ini kepada rekan-rekannya di luar negeri.  Liang berkata bahwa penyair adalah hati nurani dunia, yang menjaga kepolosan umat manusia.  (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner