Sabtu, 17 Agustus 2024 13:8:51 WIB

Mendur Bersaudara, Dibalik Foto Proklamasi RI 
Sosial Budaya

IDNtimes/APWira

banner

Wali Kota Jakarta, Suwirjo, sedang memberikan sambutan sesaat setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. (IPPHOS/ANRI)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Foto pengibaran bendera di halaman rumah presiden  Soekarno merupakan karya bersejarah yang diabadikan oleh Frans Soemarto Mendur, salah satu orang berjasa di balik dokumentasi kemerdekaan. Perjalanan Mendur bersaudara untuk mengabadikan dan menyelamatkan dokumentasi tidak mudah. Namun, nama mereka agaknya masih terdengar asing oleh masyarakat Indonesia. 

Perjalanan  mengabadikan detik-detik proklamasi RI dimulai saat Frans Sumarto Mendur atau Frans Mendur mendengar kabar dari salah satu rekan wartawannya pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945. Sumber dari harian Jepang, Raya Asia itu mengatakan jika akan ada kejadian penting di rumah Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.

Tak hanya Frans, sang Kakak, Alexius Impurung Mendur juga mendengar kabar serupa. Alex yang saat itu menjabat sebagai kepala Bagian Fotografi Kantor Berita Jepang Domei dan sang adik langsung menuju ke rumah Seokarno dengan melewati rute terpisah.

Meski sudah mengakui kekalahannya pada Sekutu, Jepang tak serta merta langsung angkat kaki dari Tanah Air. Nippon masih melakukan sejumlah 'aktivitas harian' di Indonesia, seperti para tentara Jepang yang berpatroli dengan senjata lengkap, berkibarnya bendera Hinomaru, dan radio yang masih disegel.

Mendur bersaudara harus mengendap-endap merapat ke rumah Bung Karno. Tentu, hal tersebut dilakukan Mendur bersaudara agar niat mereka tidak langsung begitu saja terbaca oleh polisi Jepang.

Sorak sorai "Hidup Indonesia Merdeka Sekarang" mulai memekakkan telinga tatkala jam menunjukkan pukul 9.50 pagi. Mendur bersaudara bersiap untuk mengabadikan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Frans Mendur berhasil mengabadikan tiga foto dari tiga frame film terakhir miliknya.

Mendur Bersaudara dan 6 Fakta Perjalanan di Balik Foto Proklamasi RI 

Foto momen pengibaran Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945 yang dipamerkan di Pameran Fotografi karya Mendur Bersaudara dan Indonesian Press Photo Service (IPPHOS) di Galeri foto Jurnalistik Antara pada Agustus 2015. (dok. ANTARA via bbc.com)

Foto pertama adalah kala Soerkarno membacakan teks proklamasi. Foto kedua adalah saat Letkol Raden Mas Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti mengibarkan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya. Foto ketiga memperlihatkan suasanan upacara pada 17 Agustus, 76 tahun lalu, di mana para pemuda turut menyaksikan pengibaran bendera.

Posisi Mendur bersaudara saat itu benar-benar tak aman. Tentara Jepang memburu mereka, karena mengetahui keduanya telah mengabadikan detik-detik proklamasi. Alex Mendur berhasil ditangkap. Para tentara tersebut langsung merebut kamera milik Alex, menyita seluruh foto yang baru saja ia abadikan, dan membakarnya.

Beruntung, Frans Mendur berhasil lolos dari kejaran dan mengubur negatif foto proklamasi di dekat pohon yang ada di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Saat tentara Jepang mendatanginya, Frans mengaku jika negatif foto miliknya sudah diambil oleh Barisan Pelopor.

Tak ada perjalanan yang dapat dilalui tanpa halangan dan risiko besar yang menanti di akhir jika salah mengambil langkah. Itulah yang dirasakan oleh Mendur bersaudara di hari berbahagia bangsa Indonesia, 79 tahun silam.

Perjalanan Mendur bersaudara tak berhenti sampai pada penyitaan foto oleh tentara Jepang dan penguburan negatif film oleh Frans Mendur. Mereka masih harus mencetak negatif foto yang lolos di sebuah laboratorium foto. Tindakan itu saja bisa membuat mereka terancam dipenjara atau dibunuh.

Mendur Bersaudara dan 6 Fakta Perjalanan di Balik Foto Proklamasi RI 

Pertama kalinya foto momen Kemerdekaan Republik Indonesia beredar di masyarakat yang dimuat di harian Merdeka pada 20 Februari 1946. (kompas.id)

Pada tanggal 18 Agustus 1945, proklamasi Indonesia diberitakan secara singkat oleh harian Asia Raya. namun tidak ada satu pun foto yang disematkan akibat penyensoran yang dilakukan oleh pihak Jepang. 

BM Diah dan para wartawan mantan pekerja Asia Raya berhasil merebut percetakan De Unnie pada 1 Oktober 1945. Setelahnya, mereka mendirikan Harian Merdeka. Akhirnya karya bersejarah Frans Mendur pun dipublikasikan pertama kalinya pada 20 Februari 1946.

Berkat Mendur bersaudara, bangsa Indonesia memiliki bukti otentik, jika Indonesia pernah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 silam. [IDNtimes]
 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner