Radio Bharata Online - Kru Shenzhou-21 akan melakukan eksperimen ilmiah di orbit, yang melibatkan sejumlah hewan pengerat tikus, selama mereka berada di stasiun luar angkasa Tiongkok.
Menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok (CMSA), empat ekor tikus, yang terdiri dari dua jantan dan dua betina, akan diangkut ke stasiun luar angkasa dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-21, dan dibesarkan di orbit.
Juru bicara CMSA Zhang Jingbo dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Kamis, sehari sebelum peluncuran misi Shenzhou-21, menyatakan bahwa ini akan menjadi eksperimen ilmiah pertama Tiongkok, yang melibatkan mamalia pengerat di luar angkasa. Zhang mengatakan eksperimen di orbit akan berfokus pada pengkajian pengaruh kondisi luar angkasa, seperti gayaberat mikro, dan ruang tertutup, terhadap perilaku hewan.
Selanjutnya, tikus-tikus tersebut akan kembali ke Bumi, dan penelitian ilmiah lebih lanjut akan dilakukan untuk mengeksplorasi respons stres dan perubahan adaptif berbagai jaringan dan organ tikus di lingkungan luar angkasa.
Li Tianda, peneliti asosiasi di Institut Zoologi, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok mengatakan, tujuan utama eksperimen ini adalah untuk memahami, bagaimana lingkungan luar angkasa memengaruhi penerbangan luar angkasa manusia jangka panjang. CMSA menggunakan tikus sebagai organisme model untuk memahami manusia, dan pada akhirnya melayani umat manusia.
Dengan sekitar 95 persen kesamaan genetik dengan manusia, tikus merupakan organisme model yang sangat baik.
Sementara itu Liu Fangwu, peneliti asosiasi di Institut Fisika Teknik Shanghai, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, menjelaskan sistem pendukung kehidupan yang canggih ini. Perangkat pembiakan yang dikirim ke stasiun luar angkasa bersama Tianzhou-9, menyediakan pemurnian gas, pasokan oksigen, dan pemantauan di orbit bagi tikus-tikus tersebut. Unit eksperimen tikus yang dibawa bersama Shenzhou-21, juga menyediakan makanan, air, pencahayaan, pencitraan, dan pengumpulan limbah. (CGTN)