Selasa, 14 November 2023 11:39:4 WIB
Cendekiawan Jepang Meminta Pemerintahnya untuk Mengembalikan Peninggalan Budaya yang Dijarah ke Tiongkok
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo
Atsusi Kouketsu, seorang profesor di Universitas Yamaguchi (CMG)
Tokyo, Radio Bharata Online - Para cendekiawan Jepang berkumpul di Tokyo pada hari Sabtu (11/11) lalu untuk menyerukan kepada pemerintah negara tersebut guna mengembalikan sebuah prasasti kuno seberat sembilan ton, yang diambil oleh militer Jepang pada tahun 1908, ke Tiongkok.
Prasasti Honglujing berasal dari Dinasti Tang (618-907) dan merupakan peninggalan terbesar dan terberat yang pernah hilang dari Tiongkok. Saat ini, prasasti tersebut dimiliki oleh Istana Kekaisaran Jepang.
Atsusi Kouketsu, seorang profesor di Universitas Yamaguchi, menjelaskan bahwa batu berukir yang sangat besar itu dibawa ke Jepang sebagai "rampasan perang" selama Perang Rusia-Jepang. Dia juga menekankan pentingnya simbolis untuk mengembalikannya ke Tiongkok.
"Kami sama sekali tidak dapat menggunakan prasasti ini sebagai alat untuk mempublikasikan perang. Tanpa refleksi yang berarti, pemerintah tidak dapat benar-benar mengatakan bahwa Jepang bertanggung jawab atas Perang Agresi. Mengembalikan peninggalan budaya juga merupakan bagian tak terpisahkan dari tindakan Jepang untuk maju sebagai negara yang mendukung perdamaian," kata profesor tersebut.
Para cendekiawan dan warga di Tiongkok dan Jepang telah berulang kali meminta pemerintah Jepang untuk mengembalikan peninggalan budaya tersebut kepada Tiongkok, tetapi tuntutan ini berulang kali dipenuhi dengan penolakan dan alasan.
Berbicara setelah pertemuan tersebut, para cendekiawan menegaskan kembali bahwa negara tersebut harus mengembalikan artefak tersebut dan menekankan bahwa Jepang tidak boleh mengingkari bab-bab gelap dalam sejarahnya.
"(Pemerintah Jepang) tidak mau mengakui hal-hal memalukan yang dilakukan di masa lalu. Padahal, kita harus merefleksikan hal-hal yang memalukan ini dan bergerak menuju era baru," kata Tsuguo Toukairin, Wakil Ketua Asosiasi Pendidik Sejarah Tokyo.
"Kembalikan properti tersebut kepada pemilik aslinya. Ini akan menjadi bukti refleksi Jepang atas Perang Agresi, yang juga akan menjadi dasar untuk mengembangkan hubungan persahabatan antara Jepang dan Tiongkok," kata Akira Igarashi, Direktur Departemen Penelitian di Tokyo Buried Cultural Properties Center.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB