Selasa, 19 September 2023 11:24:20 WIB

Sumbu Kosmologis Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Budaya UNESCO
Sosial Budaya

Detikcom - AP Wira

banner

Sumbu Kosmologis Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Budaya UNESCO/foto: travelingyuk.com

RIYADH, Radio Bharata Online - UNESCO resmi menetapkan Sumbu Kosmologis Yogyakarta sebagai Warisan Dunia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committe (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9) malam.

Dikutip dari jogjaprov.go.id, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan ketua Delegasi pemerintah Indonesia pada sidang tersebut, Abdul Aziz Ahmad, turut menyampaikan rasa terima kasih atas penetapan ini. Ini menjadi situs warisan budaya dunia kelima yang diakui UNESCO yang berada di Indonesia.

Selain Abdul Aziz, termasuk dalam delegasi Indonesia yang juga hadir dalam sidang tersebut yakni Wakil Gubernur DIY KGPAA Sri Paduka Paku Alam X didampingi Tim Delegasi DIY.
Sri Paduka menegaskan hal ini merupakan penghargaan dunia yang luar biasa untuk keberadaan nilai-nilai budaya adiluhung Yogyakarta sebagai nilai keistimewaan, identitas dan jati diri Yogyakarta. Budaya Yogyakarta berkontribusi untuk merawat keberlangsungan kesejahteraan dunia.

Mengenal Sumbu Kosmologis Yogyakarta
Sumbu Kosmologis Yogyakarta yang dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, diakui sebagai warisan dunia karena dinilai memiliki arti penting secara universal. Konsep tata ruang yang kemudian dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta ini dicetuskan pertama kali oleh Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.

Konsep tata ruang ini dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara.
Struktur jalan tersebut berikut beberapa kawasan di sekelilingnya yang penuh simbolisme filosofis merupakan perwujudan falsafah Jawa tentang keberadaan manusia yang meliputi daur hidup manusia (Sangkan Paraning Dumadi), kehidupan harmonis antar manusia dan antara manusia dengan alam (Hamemayu Hayuning Bawana), hubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyatnya (Manunggaling Kawula Gusti), serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik.

Beragam tradisi dan praktik budaya Jawa, baik dalam pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual, masih dilakukan di sekitar kawasan Sumbu Filosofi pada khususnya dan di Yogyakarta pada umumnya. Ini juga merupakan bukti akan peradaban Jawa dan tradisi budayanya yang masih terus dilestarikan sampai sekarang.

Dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, Indonesia kini memiliki lima warisan budaya dunia, yaitu Candi Borobudur (ditetapkan 1991) Candi Prambanan (ditetapkan 1991) Situs Sangiran (ditetapkan 1996) Subak Bali (ditetapkan 2012), Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (ditetapkan 2019) dan Sumbu Filosofi Yogyakarta (ditetapkan 2023. 
[Detikcom] 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner