Kuwait, Bharata Online - Upacara peresmian Pusat Kebudayaan Tiongkok di Kuwait digelar pada hari Minggu (12/10), menandai beroperasinya pusat kebudayaan Tiongkok pertama di kawasan Teluk tersebut secara penuh.

Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 orang, termasuk Al-Anoud Ibrahim Al-Sabah, Asisten Sekretaris Jenderal Dewan Nasional untuk Kebudayaan, Seni, dan Sastra Kuwait, Liu Xiang, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Tiongkok di Kuwait, dan utusan dari berbagai negara di Kuwait.

Liu Xiang mengatakan bahwa pusat kebudayaan tersebut merupakan simbol persahabatan Tiongkok-Kuwait dan berfungsi sebagai platform penting untuk meningkatkan pertukaran budaya dan antarmasyarakat antara kedua negara.

Sejak pusat tersebut memulai uji coba operasinya pada September 2023 dan sejak itu berupaya untuk mempromosikan pertukaran budaya dan dialog peradaban, Direktur Pusat Kebudayaan Tiongkok berterima kasih kepada Kuwait atas dukungannya.

Liu Jinhong, Direktur Pusat Kebudayaan Tiongkok, mengatakan bahwa peresmian ini menandai awal yang baru dan sebuah "pertemuan spiritual" antara kedua bangsa.

Ia menekankan komitmen pusat tersebut untuk memperdalam kerja sama budaya dan mempromosikan pembelajaran bersama antara kedua negara secara terbuka, inklusif, dan inovatif.

Al-Anoud Ibrahim Al-Sabah, yang akrab dipanggil "Putri Anoud" oleh warga Tiongkok di Kuwait, adalah anggota keluarga kerajaan Sabah. Ia mengatakan pembukaan resmi pusat budaya tersebut menciptakan ruang baru bagi pertukaran budaya antara kedua negara.

Ia menyampaikan harapannya agar pusat budaya tersebut dapat menjadi mercusuar dialog dan jembatan abadi yang menghubungkan dua budaya yang terikat oleh persahabatan dan perdamaian.

"Kami berharap angka-angka yang mewakili lamanya persahabatan Kuwait-Tiongkok akan terus bertambah. Kami ingin melanjutkan komunikasi budaya antara kedua negara melalui pertukaran antarmasyarakat modern dan proyek-proyek baru," ujarnya.

Upacara pembukaan juga menampilkan beragam pertunjukan dan pameran seni yang memadukan budaya Tiongkok dan Kuwait, seperti musik rakyat, seni bela diri, seni ukir kertas, dan budaya panda.