Selasa, 15 Agustus 2023 22:15:54 WIB
Melestarikan Antelop Tibet di Hoh Xil
Sosial Budaya
CRI/ Angga
Cagar Alam Tingkat Nasional Hoh Xil
Cagar Alam Tingkat Nasional Hoh Xil yang terletak di Provinsi Qinghai di bagian barat daya Tiongkok merupakan salah satu cagar alam dengan areal yang paling luas dan ketinggian di atas permukaan laut yang paling tinggi di Tiongkok. Cagar alam ini adalah habitat antelop Tibet, salah satu satwa liar lindung nasional tingkat pertama. Setiap bulan Mei hingga Juli, kawanan antelop betina akan melintasi hamparan padang yang luas di Qinghai, Tibet dan Xinjiang menuju daerah sekitar Danau Zonag untuk berkembang biak. Setelah menyelesaikan pembiakan, kawanan antelop akan kembali ke habitat asalnya dengan membawa pulang anaknya.
Maju Tak Gentar, Melaju ke Destinasi
Di hamparan padang yang luas, Wakil Kepala Pos Pelestarian Danau Zonag Hoh Xil, Guo Xuehu dan beberapa rekannya tengah mengendarai sebuah mobil menuju Danau Zonag, tempat kembang biak antelop. “Tak tahu sudah berapa kali ke Danau Zonag, pokoknya saya sudah bekerja di sini selama 18 tahun,” ujar Guo Xuehu seraya tersenyum.
Mobil yang disetirnya melaju di permukaan tanah beku yang penuh kerikil. Guo terpaksa membanting setirnya untuk menghindari rawa berlumpur. “Celaka, mobil terjebak.” Guo dan rekan-rekannya dengan cekat mengambil sekop untuk menyelamatkan mobil dari lubang lumpur. Daerah ini berada di 5.000 meter di atas permukaan laut. Jangankan mencangkul tanah, berjalan pun akan membuat orang terengah-engah. Akan tetapi, para petugas sedikit pun tak gentar dan terus melakukan pekerjaannya. Setengah jam kemudian, roda mobil pun berhasil keluar dari lubangnya.
Dalam perjalanan sepanjang 140 kilometer menuju Pos Pelestarian Danau Zonag, Guo dan rekannya mengendarai mobilnya terus melaju dengan melintasi lumpur, terkadang harus berhenti untuk mendorong mobil atau memperbaikinya agar tetap dapat bergerak. Dengan susah payah, mereka akhirnya tiba di tujuan setelah menempuh jalan selama 10 jam.
Perjalanan Hidup Mati Antelop
Di padang rumput terlihat sekerumunan antelop tengah merumput dengan seekor antelop betina yang diam-diam memisahkan diri sedikit jauh dari kawanan, dan kemudian bolak balik sambil mengibas-ibaskan ekornya. Sebentar lagi lahirlah seekor bayi antelop.
Walaupun tubuhnya masih basah karena baru dilahirkan beberapa menit lalu, si antelop kecil berusaha untuk berdiri dengan kaki depannya. Setelah berupaya berulang kali selama setengah jam, si antelop kecil ini akhirnya berdiri di atas kakinya sendiri, dan berjalan terseok-seok.
Seorang petugas menyatakan pihaknya telah mengintensifkan patrolinya pada musim berkembang biak antelop. Setiap antelop yang ketinggalan ibunya akan diselamatkan dan dibawa ke pos pelindung. Selain diberikan susu secara tepat waktu sebanyak tiga kali di siang hari, antelop kecil yang diselamatkannya tersebut juga dibiarkan berkeliaran di kandang secara bebas. Dan pada malam hari, antelop kecil yang sakit, misalnya flu atau dalam kondisi kurang bersemangat, akan digendong dan ditidurkan.
“Ketika antelop kecil sudah disapih dan bisa merumput sendirian, mereka akan diberikan pelatihan sebelum dilepasliarkan, bagaimana pun Hoh Xil adalah rumah yang sebenarnya,” demikian jelas seorang petugas.
Mempersiapkan Jalur Khusus untuk Migrasi Antelop
Jalur perpindahan antelop di Cagar Alam Hoh Xil melintasi jalan raya dan jalur kereta api Qinghai-Tibet, dan oleh karena itu, jalur itu menjadi jalur yang paling bahaya bagi kawanan antelop yang bermigrasi. Untuk itu, pihak keretaapian Qinghai-Tibet telah menyediakan jalur khusus untuk memudahkan perpindahan antelop.
Pada musim berkembang biak antelop, di daerah sekitar pos pelindung sering terlihat kerumunan antelop betina yang dengan cepat dan rapi melewati jalan raya Qinghai-Tibet dengan dipimpin oleh antelop jantan. Sedangkan kendaraan-kendaraan yang melewati jalan itu sudah berhenti dan mengantre dengan sabar, menunggu kawanan antelop melintasi jalan, tiada klakson yang berbunyi, juga tidak ada keramaian, semua kendaraan memberikan jalannya.
Bermigrasi, melahirkan anak, kembali ke tempat asalnya; memantau, menjaga dan melacak.
Seorang petugas mengatakan, di Hoh Xil, mereka telah menemukan kecintaan dan pengejarannya. “Saya menjaga Hoh Xil, dan Hoh Xil menjaga hatiku.”
Pewarta : CRI
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB