Minggu, 30 Juli 2023 9:57:17 WIB

Ribuan Umat Buddha ikuti Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023
Sosial Budaya

Detikcom - AP Wira

banner

Ribuan umat buddha melakukan ritual apihoma (Eko Susanto/detikJateng)

MAGELANG, Radio Bharata Online - Ribuan umat buddha berada di pelataran Candi Borobudur. Mereka mengikuti ritual Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023.
Upacara dilangsungkan oleh Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia dan Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia.

Umat Buddha yang mengikuti Upacara Apihoma ini mayoritas memakai pakaian serba warna merah. Untuk upacara ini dilangsungkan di pelataran Candi Borobudur. Di mana di Pelataran Candi Borobudur dibuat altar utama. Sedangkan umat duduk di dekat dengan altar.
Magelang - Ribuan umat buddha berada di pelataran Candi Borobudur. Mereka mengikuti ritual Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023.
Upacara dilangsungkan oleh Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia dan Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia.

Umat Buddha yang mengikuti Upacara Apihoma ini mayoritas memakai pakaian serba warna merah. Untuk upacara ini dilangsungkan di pelataran Candi Borobudur. Di mana di Pelataran Candi Borobudur dibuat altar utama. Sedangkan umat duduk di dekat dengan altar.

Ketua DPD 2 Walubi Jateng Tanto Harsono mengatakan, apihoma merupakan persembahan api.

"Ini adat dari Vajrayana. Semua aliran Vajrayana itu persembahannya adalah dibakar," kata Tanto kepada wartawan di Candi Borobudur, Sabtu (29/7/). 
Persembahan tersebut dengan lima biji kedelai berbagai warna. Kemudian jenis kacang-kacangan.

"Yang utama (persembahan) biji-bijian, bunga, lilin, buah dan teh," katanya.

Ribuan umat Buddha yang datang terutama dari wilayah Jawa Tengah. Selain itu, ada juga yang datang dari Medan, Jambi, Bangka, Batam, Pontianak dan Makassar.

"Tentunya utama dari Jawa Tengah. Misalnya dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Solo, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Kebumen," katanya.

Tanto menjelaskan, dalam upacara ini juga melakukan doa khusus menjelang dilangsungkan pemilu.

"Ada (doa khusus). Kita setiap berdoa mengharapkan keselamatan, kerukunan, kesejahteraan umat di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu hadir pula Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi. Pihaknya bersyukur apihoma bisa dilangsungkan.

"Apihoma itu bukan dimaknai secara visual api semata, tapi sebagai upaya spiritualitas kita membersihkan diri. Kebetulan hari ini dikaitkan dengan bulan sura," ujarnya.

"Ini sesuatu yang sangat baik, antara ritual keagamaan dengan tradisi lokal sehingga satu perpaduan yang sangat baik," kata Supriyadi.

Pihaknya berharap ke depan upacara dalam rangka untuk melatih pelepasan.

"Karena mempersembahkan sesuatu itu artinya kehendak untuk memberi. Kata kuncinya adalah kalau setiap orang mau memberi pasti ada menerima," ujar dia.

"Itulah sesungguhnya yang harus kita harapkan bahwa membiasakan diri untuk terus memberi dan memberi," pungkasnya.
Detikcom 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner