Sabtu, 1 Juli 2023 10:49:13 WIB

Kehidupan Bahagia Desa Lahu
Sosial Budaya

CRI online - AP Wira

banner

penduduk etnis Lahu di daerah pegunungan Provinsi Yunnan Tiongkok Barat Daya

LAODABAO, Radio Bharata Online  - Laodabao yang terletak di daerah pegunungan Provinsi Yunnan Tiongkok Barat Daya adalah sebuah desa permukiman etnis Lahu. Warga Desanya berjumlah 500 orang dan kehidupan mereka mengandalkan pertanian. Li Naluo yang berusia 40 tahun adalah artis di desa tersebut. Ia belum pernah menerima pendidikan musik yang professional, namun di bawah pengaruh ayahnya, ia sudah bisa bernyanyi sambil bermain gitar pada umur 13 tahun, dan menciptakan lagu di umur 16 tahun. Karyanya yang berjudul “Lahu yang Gembira” sangat populer di seluruh desa etnis Lahu.

Di daerah barat daya Tiongkok terdapat lebih dari 30 etnis minoritas, dan etnis Lahu yang berpopulasi tidak sampai 500 ribu orang adalah salah satu dari etnis minoritas tersebut. Pada tahun 2022, Li Naluo dan keluarganya membentuk sebuah rombongan kesenian Yage Laodabao. Pada siang hari, ia bekerja di sawah, dan pada malam hari, ia mengajari para warga desa bernyanyi, menari dan bermain gitar. Dengan upaya keras Li Naluo, seratus orang warga kini telah menjadi pemain gitar di sawah. Pada tahun 2005, Li Naluo membawa rombongan keseniannya ke luar dari desa etnis Lahu, mereka bahkan tampil di stasiun televisi nasional.

Akan tetapi, Li Naluo juga ingin mendorong para warga desa merealisasi kemakmuran bersama. Pada tahun 2013, Li Naluo mendirikan PT Pertunjukan Seni Lahu Laodabao Lanchang. Semua warga desa menjadi karyawan dan pemegang saham, sedangkan desa menjadi perusahaan. Mereka dapat memperoleh pendapatan tanpa meninggalkan kampung halaman, dan kehidupan mereka menjadi semakin makmur.

Tarian dan nyanyan etnis Lahu yang penuh semangat menarik banyak wisatawan. Semakin banyak orang mengenal etnis Lahu dan menyukai kebudayaan etnis Lahu. Di Desa itu kini telah dibangun homestay dan pariwisatanya menjadi sangat ramai. Li Naluo dan teman-temannya pernah meninggalkan kampung halamannya di pegunungan, dan kini mereka telah kembali ke kampung halamannya. Li Naluo dan para warga desa menceritakan kehidupan baru mereka yang berbahagia kepada semua orang dengan nyanyian yang ceria. (CRI)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner