Jumat, 23 Juli 2021 7:49:33 WIB
Modi Jawab soal Kematian Covid India Capai 4 Juta Orang
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Perdana Menteri Narendra Modi. (Money SHARMA / AFP)
India membantah studi yang memaparkan bahwa kematian akibat Covid-19 di negara itu 11 Kali lebih banyak dari data resmi pemerintah.
Studi kelompok riset Amerika Serikat, Center for Global Development menyebut sedikitnya 3,4 juta sampai 4,7 juta orang di India telah meninggal akibat Covid-19.
Berdasarkan data resmi, jumlah kematian Covid-19 di India sejak awal pandemi mencapai total 419.021. Jika terbukti, angka kematian akibat Covid-19 India tersebut akan menjadi yang tertinggi di dunia.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa hasil penelitian itu merupakan "asumsi yang berani di mana kemungkinan setiap orang yang terinfeksi dalam kondisi kritis sama di seluruh negara."
Pemerintah India menganggap studi tersebut mengabaikan "faktor-faktor ras, etnis, konstitusi genetik suatu populasi, dan tingkat paparan sebelumnya terhadap penyakit lain dan kekebalan terkait yang dikembangkan pada populasi tersebut."
"Berasumsi bahwa seluruh kematian yang tak terdata adalah akibat virus corona itu tidak berdasarkan fakta dan sepenuhnya keliru," kata pemerintah India, Kamis (22/7) seperti dikutip AFP.
Pemerintah India menegaskan mereka memiliki "strategi pelacakan kontak menyeluruh, ketersediaan laboratorium secara luas."
Meski begitu, pemerintah India mengakui mungkin ada beberapa kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi. Namun, menurut pemerintah, kematian akibat Covid-19 yang tidak terdata kemungkinan kecil terjadi.
Pernyataan pemerintah India tersebut justru terkesan menyalahkan pemerintah daerah dalam pendataan kasus dan kematian Covid-19.
New Delhi mengatakan pemerintah pusat mengandalkan pengumpulan dan penerbitan statistik Covid-19 dari data-data yang dikirim negara bagian.
Pemerintah India menuturkan telah berulang kali "menasihati" pemerintah daerah tentang pencatatan kematian dengan sebenar-benarnya.
"Negara-negara bagian yang kewalahan oleh lonjakan Covid-19 pada April dan Mei lalu sekarang telah disarankan melakukan audit menyeluruh demi mencegah kemungkinan kasus yang mungkin terlewatkan dan beberapa wilayah memperbarui data mereka," bunyi pernyataan pemerintah India.
Sebelumnya para peneliti mengungkapkan telah melihat secara mendalam "jumlah kematian yang berlebih", jumlah kematian tambahan selama pandemi yang dibandingkan dengan waktu biasa, dan dengan tingkat kematian di negara lain.
Saat ini, jumlah kematian Covid-19 di India sejak awal pandemi mencapai total 419.021 jiwa. Jumlah itu menjadikan India negara dengan jumlah kematian Covid-19 ketiga tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dengan 610 ribu kematian dan Brasil dengan 545 ribu kematian.
Studi ini menjadi penelitian terbaru yang meragukan data resmi pemerintah India soal kasus dan kematian Covid-19. Selama ini, banyak ahli menuding pemerintah memanipulasi data Covid-19, di mana banyak kasus dan kematian virus corona yang tidak terhitung.
Awal Maret lalu, India kembali mengalami lonjakan besar kasus Covid-19 setelah sempat melandai dengan puncak penularan terjadi pada awal Mei. Saat itu terdapat lebih dari 400 ribu kasus corona dalam sehari.
Sepuluh hari kemudian, jumlah kematian corona di India memuncak dengan lebih dari 4.000 kematian dalam sehari. Sejak itu, India menjadi salah satu episentrum baru penularan Covid-19 dunia.
Selain sikap abai sebagian warga India terhadap protokol kesehatan, situasi corona di India saat itu juga diperparah dengan kemunculan varian Delta yang lebih menular. Sementara itu, proporsi penduduk yang sudah divaksinasi lengkap masih kurang dari 3 persen dari total hampir 1,4 miliar penduduk India.cnnindonesia
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB