Sabtu, 12 Februari 2022 1:30:19 WIB
Bertemu di Berlin, Rusia dan Ukraina Gagal Mencapai Kesepakatan
Sosial Budaya
Agsan
Tank-tank Rusia Berlatih Tempur
Berlin - Tidak adanya kesepakatan yang berarti antara Rusia dan Ukraina menandai kemunduran upaya untuk meredakan krisis Ukraina yang lebih luas, di mana Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Usai pembicaraan pada Kamis (10/02) malam di Berlin, utusan Rusia, Dmitry Kozak, mengatakan tidak mungkin untuk menyatukan perbedaan interpretasi Rusia dan Ukraina tentang perjanjian 2015 yang bertujuan untuk mengakhiri pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.
"Kami tidak berhasil mengatasi ini," katanya.
Utusan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan tidak ada kesepakatan apapun, tetapi kedua belah pihak setuju untuk terus berkomunikasi.
"Saya berharap kita akan segera bertemu lagi dan melanjutkan negosiasi ini. Semua orang bertekad untuk mencapai hasil," katanya.
Konflik di wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri, yang dikenal bersama sebagai Donbass, terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata. Pengamat dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mencatat pelanggaran yang sering terjadi, terkadang mencapai ratusan insiden setiap hari. Ukraina mengatakan sekitar 15.000 orang telah tewas sejak 2014.
Perwakilan Rusia, Ukraina, OSCE dan dua wilayah separatis menandatangani 13 poin kesepakatan pada Februari 2015 di Minsk, yang juga didukung oleh para pemimpin Prancis dan Jerman.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Ukraina pada hari Kamis (10/02) telah mencoba untuk menulis ulang perjanjian dan hanya memilih elemen yang paling menguntungkan. Namun, Ukraina mengatakan pihaknya berkomitmen pada kesepakatan itu.
"Pihak Ukraina bersiap untuk dialog konstruktif. Semua orang hari ini mengkonfirmasi bahwa kami memiliki perjanjian Minsk dan itu harus dipenuhi," kata Yermak.
Kiev menolak untuk berunding dengan kepala daerah yang memisahkan diri, tetapi Presiden Volodymyr Zelenskyy telah mengusulkan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sejauh ini ditolak oleh Kremlin.
Rusia membantah berencana menyerang Ukraina, tetapi mengatakan ingin menegakkan "garis merah" untuk memastikan bahwa bekas tetangga Sovietnya itu tidak bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi itu tidak mendirikan pangkalan dan misil di sana.
Presiden Joe Biden telah mendesak warga Amerika Serikat untuk segera meninggalkan Ukraina karena kekhawatiran atas kemungkinan invasi Rusia meningkat.
"Warga Amerika harus pergi sekarang," kata Biden dalam wawancara yang direkam sebelumnya dengan NBC News, Kamis (10/02) malam.
"Kami sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia. Ini situasi yang sangat berbeda dan segalanya bisa menjadi gila dengan cepat," tambahnya.
Presiden Biden menegaskan bahwa dalam keadaan apa pun dia tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina untuk mengevakuasi warga AS jika terjadi konflik.
"Itu adalah perang dunia. Ketika orang Amerika dan Rusia mulai saling menembak, kita berada di dunia yang sangat berbeda," katanya.
Ketegangan antara Barat dan Rusia meningkat, dengan beberapa perkiraan AS mengklaim 130.000 tentara Rusia berada di dekat perbatasan dengan Ukraina.
bh/ha (AFP, Reuters)
https://news.detik.com/dw/d-5938080/bertemu-di-berlin-rusia-dan-ukraina-gagal-mencapai-kesepakatan.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB